TAtacara dalam penentuan indeks antara lain: 1) Indeks harus singkat, jelas mewakli isi arsip. 2) Indeks harus mengandung makna tunggal, tidak ganda. 3) Kata yang digunakan harus sudah lazim. 4) Fleksibel untuk perkembangan selanjutnya. 5) Indeks harus kata benda atau yang dibendakan.
This article describes the study of journal content from several research results regarding archivist competency development to improve archive management. The results of the research journals taken are several search results from the Google Scholar journal database using an advanced search search so that the search results are more specific and published in the last five years. In this article, we will examine 4 journals and based on the scope of archivist competency development. In some of these journals, it is explained that the competence of archivists currently needs to be improved. The purpose of this study article is to find out what must be developed in archivist competence so that later it can improve the quality in managing archives. And can find out what steps or programs can develop the competence of archivists. The current era requires people to be "fast" and "responsive". Including, in the field of archives. Therefore, in the current era, archive management is not enough manually, but digitally. The results of several journals indicate that most archivists still need to have deeper knowledge of archival science. This is indicated by the lack of archivists in bringing up aspects of skills to maintain archives, as well as the lack of attitude aspects in maintaining and caring for archives. Abstrak Pada artikel ini menjelaskan tentang kajian isi jurnal dari beberapa hasil penelitian mengenai pengembangan kompetensi arsiparis untuk meningkatkan pengelolaan kearsipan. Hasil jurnal penelitian yang diambil merupakan beberapa hasil penelusuran dari database jurnal Google Scholar menggunakan pencarian advance search agar hasil pencarian lebih spesifik serta terpublikasikan pada lima tahun terakhir. Dalam artikel ini akan mengkaji jurnal yang berjumlah 4 buah dan berdasarkan ruang lingkup dari pengembangan kompetensi arsiparis. Tujuan dari artikel kajian ini adalah agar dapat mengetahui apa yang harus dikembangkan dalam kompetensi arsiparis agar nantinya dapat meningkatkan kualitas dalam mengelola kersipan. Serta dapat mengetahui langkah langkah atau program apa saja yang dapat mengembangkan kompetensi para arsiparis. Pada beberapa jurnal tersebut, dijelaskan bahwa Kompetensi arsiparis saat ini perlu ditingkatkan. Era saat ini menuntut orang untuk berlaku "cepat" dan "tanggap". Termasuk, dalam bidang kearsipan. Oleh karena itu pada era saat ini pengelolaan arsip tidak cukup dengan manual saja, tetapi dengan cara digital. Hasil dari beberapa jurnal menyatakan bahwa sebagian besar arsiparis masih perlu membutuhkan ilmu pengetahuan yang lebih dalam terhadap ilmu kearsipan. Hal ini ditandai dengan kurangnya arsiparis dalam memunculkan aspek keterampilan untuk melakukan perawatan arsip, serta kurangnya aspek sikap dalam menjaga dan merawat arsip. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Kajian Pengembangan Kompetensi Arsiparis Untuk Meningkatkan Pengelolaan Kearsipan Nur Zahroud Diyanah Program Studi Perpustakaan Dan Ilmu Informasi, 19680044 Email diyandy94 Abstract This article describes the study of journal content from several research results regarding archivist competency development to improve archive management. The results of the research journals taken are several search results from the Google Scholar journal database using an advanced search search so that the search results are more specific and published in the last five years. In this article, we will examine 4 journals and based on the scope of archivist competency development. In some of these journals, it is explained that the competence of archivists currently needs to be improved. The purpose of this study article is to find out what must be developed in archivist competence so that later it can improve the quality in managing archives. And can find out what steps or programs can develop the competence of archivists. The current era requires people to be "fast" and "responsive". Including, in the field of archives. Therefore, in the current era, archive management is not enough manually, but digitally. The results of several journals indicate that most archivists still need to have deeper knowledge of archival science. This is indicated by the lack of archivists in bringing up aspects of skills to maintain archives, as well as the lack of attitude aspects in maintaining and caring for archives. Keywords Archives, Development, Competence. Abstrak Pada artikel ini menjelaskan tentang kajian isi jurnal dari beberapa hasil penelitian mengenai pengembangan kompetensi arsiparis untuk meningkatkan pengelolaan kearsipan. Hasil jurnal penelitian yang diambil merupakan beberapa hasil penelusuran dari database jurnal Google Scholar menggunakan pencarian advance search agar hasil pencarian lebih spesifik serta terpublikasikan pada lima tahun terakhir. Dalam artikel ini akan mengkaji jurnal yang berjumlah 4 buah dan berdasarkan ruang lingkup dari pengembangan kompetensi arsiparis. Tujuan dari artikel kajian ini adalah agar dapat mengetahui apa yang harus dikembangkan dalam kompetensi arsiparis agar nantinya dapat meningkatkan kualitas dalam mengelola kersipan. Serta dapat mengetahui langkah langkah atau program apa saja yang dapat mengembangkan kompetensi para arsiparis. Pada beberapa jurnal tersebut, dijelaskan bahwa Kompetensi arsiparis saat ini perlu ditingkatkan. Era saat ini menuntut orang untuk berlaku “cepat” dan “tanggap”. Termasuk, dalam bidang kearsipan. Oleh karena itu pada era saat ini pengelolaan arsip tidak cukup dengan manual saja, tetapi dengan cara digital. Hasil dari beberapa jurnal menyatakan bahwa sebagian besar arsiparis masih perlu membutuhkan ilmu pengetahuan yang lebih dalam terhadap ilmu kearsipan. Hal ini ditandai dengan kurangnya arsiparis dalam memunculkan aspek keterampilan untuk melakukan perawatan arsip, serta kurangnya aspek sikap dalam menjaga dan merawat arsip. Kata Kunci Arsiparis, Pengembangan, Kompetensi. PENDAHULUAN Era saat ini Kompetensi arsiparis saat ini perlu ditingkatkan karena orang akan dituntut untuk berlaku “cepat” dan “tanggap”. Salah satunya dalam bidang kearsipan. Oleh karena itu pada era saat ini pengelolaan arsip tidak cukup dengan manual saja, tetapi dengan cara digital. Komputer dan internet menjadi alat yang sangat dibutuhkan. Oleh karenanya, penggunaan media elektronik berupa website dan android menjadi sesuatu yang harus dimiliki oleh seseorang saat ini. Kuswantoro, 2018 19. Arsiparis merupakan salah satu pengaruh dari sebuah pengelolaan, manfaat dan pengetahuan akan nilai guna arsip. Maka, pimpinan harus memberikan pengarahan akan pentingnya arsip dan menanamkankan bahwa arsip sangat penting dalam suatu organisasi atau instansi. Untuk menjadi seorang arsiparis diperlukan seseorang yang teliti, cerdas, cermat, rapi, tekun dalam melaksanakan tugas, mampu menyimpan rahasia, memiliki skill dalam bidang arsip, mampu bekerjasama dengan berbagai pihak disekitarnya. Untuk mengembangkan keterampilan serta meningkatkan wawasan arsiparis maka perlu diadakan oleh pemerintah suatu pelatihan, penataran, ikut dalam peserta serta kerjasama antar instansi yang saling berkaitan. Hal tersebut akan membantu meningkatkan kompetensi arsiparis dalam pengelolan dan penyelamatan arsip.Handayani & Sari, 2018 227 Tujuan dari Artikel Kajian ini adalah agar dapat mengetahui apa yang harus dikembangkan dalam kompetensi arsiparis agar nantinya dapat meningkatkan kualitas dalam mengelola kersipan. Serta dapat mengetahui langkah langkah atau program apa saja yang dapat mengembangkan kompetensi para arsiparis. Metode yang digunakan dalam artikel ini menggunakan metode study literature dengan mencari referensi dan berbagai sumber relefan dengan kasus atau permasalahan yang sama. Dengan cara menghimpun data-data atau sumber-sumber yang berhubungan dengan topic yang dibahas dalam artikel ini. Berdasarkan penelitian sejenis yang dilakukan oleh Fairuziah & Prasetyawan pada tahun 2019 yang berjudul “Analisis Pelaksanaan Diklat Kearsipan Arsip Nasional Republik Indonesia Sebagai Upaya Pengembangan Kompetensi Arsiparis Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Provinsi Banten”. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi para arsiparis yang berada pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Banten. Penelitian tersebut menggunakan menggunakan metode kualitatif dan Teknik pengambilan data dengan wawancara semiterstruktur. Hasil menunjukkan bahwa untuk memperluas pengetahuan dan wawasan, seorang arsiparis harus memenuhi kebutuhan informasi bagi dirinya sendiri. Kebutuhan informasi dari arsiparis ini berguna untuk menunjang kinerja para arsiparis. Tugas dan fungsi pokok arsiparis, mengharuskan para arsiparis memenuhi kebutuhan informasi untuk menunjang profesinya. Dengan adanya tuntutan untuk terus mengkaji berbagai macam bidang subjek kearsipan mengakibatkan arsiparis sangat membutuhkan informasi untuk menunjang pekerjaannya. Diklat kearsipan merupakan salah satu kegiatan yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan informasi arsiparis dalam menunjang pekerjaannya. Diklat yang diselenggarakan oleh ANRI merupakan salah satu sumber arsiparis untuk memenuhi kebutuhan informasi arsiparis menambah wawasan dan pengetahuan serta untuk mengasah kemampuan arsiparis untuk mengelola arsip pada tempat kerjanya. Hasil dari materi dan metode Diklat tersebut menunjukan bahwa arsiparis yang telah mengikuti diklat kearsipan meningkat kompetensinya. Hal tersebut dirasakan oleh arsiparis dalam kegiatan pengelolaan kearsipan, para arsiparis menjadi lebih baik dalam mengelola arsip dibandingkan ketika arsiparis belum mengikuti pelaksanaan diklat kearsipan. Penelitian sejenis selanjutnya adalah penelitian dengan judul “Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Arsiparis di Arsip Nasional Republik Indonesia ANRI” yang ditulis oleh Farhan Bukhori & Laksmi dan dimuat dalam Jurnal Khazanah Volume 12 Nomor 1 tahun 2019. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Kompetensi sangat dibutuhkan dalam membentuk sebuah kinerja yang baik demi mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Apabila setiap pegawai memiliki kompetensi yang tinggi maka apakah akan menghasilkan kinerja yang terbaik dan seberapa besar pengaruhnya serta juga mengidentifikasi indikator dari kompetensi yang memiliki pengaruh paling besar bagi arsiparis dalam melakukan kinerja. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pengaruh kompetensi arsiparis yang terdiri dari indikator pengetahuan, keterampilan dan sikap memiliki hasil sebesar 56,4% terhadap kinerja arsiparis di ANRI. Konsep pengetahuan dan keterampilan tidak memiliki pengaruh yang signifikan dibandingkan dengan konsep sikap dengan t hitung dari konsep pengetahuan sebesar 1,257 dan t hitung dari konsep keterampilan sebesar 1,141 sedangkan t hitung dari konsep sikap sebesar 5,535 dengan t tabel sebesar 1,991. Hal ini menunjukkan bahwa nilai t hitung dari konsep pengetahuan dan keterampilan lebih kecil dari t table sedangkan t hitung dari konsep sikap lebih besar dari t tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa konsep pengetahuan dan keterampilan tidak memiliki pengaruh yang signifikan dibandingkan dengan konsep sikap dalam melakukan kinerja arsiparis di ANRI.Bukhori & L, 2019 51 Penelitian sejenis yang ketiga adalah penelitian dengan judul “Peningkatan Kualitas Arsiparis Melalui Personal Branding” yang ditulis oleh Ully Isneni Effendi dan dimuat pada tahun 2019. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana membangun personal branding yang dapat meningkatkan kualitas arsiparis guna sebagai upaya mengikuti perkembangan zaman dan teknologi. Perlu di ingat, profesi arsiparis merupakan profesi yang dibutuhkan di berbagai institusi dan persaingan SDM yang semakin ketat, lembaga wajib menuntut arsiparis untuk lebih maju dan berwawasan luas agar tidak tergeser dan tenggelam. Maka dari itu, arsiparis dituntut untuk melakukan perubahan, salah satunya dengan personal branding sebagai usaha penguatan akan dirinya sendiri. Pada era persaingan yang sangat ketat saat ini, personal branding penting untuk dimiliki setiap arsiparis. tidak hanya membutuhkan SDM yang memiliki kemampuan akademis saja, Institusi atau lembaga juga harus mengembangkan kemampuan lainnya seperti kemampuan beradaptasi menyesuaikan dengan perubahan lingkungan yang cepat serta kemampuan untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah.Effendi, 2016 43 Penelitian sejenis yang terakhir adalah penelitian dengan judul “Pengembangan Sistem Pelatihan Melalui Analisis Kesenjangan Kompetensi Arsiparis Di Kementrian Secretariat Negara Tahun 2021” yang ditulis oleh Mohammad Harris Pratama, S. Pd. dan dimuat dalam Jurnal Khazanah Volume 14 Nomor 2 tahun 2021. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui level dan jenis kompetensi yang dibutuhkan dan dimiliki, kesenjangan antara level dan jenis kompetensi serta merancang program pelatihan sesuai kebutuhan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif melalui metode sensus dengan responden sebanyak 46 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis kesenjangan kompetensi. Hasil penelitian menyatakan bahwa arsiparis membutuhkan beberapa jenis kompetensi dintaranya kompetensi manajerial, sosial kultural, dan teknis berkisar di level 4 - 5, jenis kompetensi yang dimiliki arsiparis berkisar di level 3 - 4. Terdapat kesenjangan yang signifikan di semua jenis kompetensi baik kompetensi manajerial, sosial kultural, maupun teknis, dengan besaran kesenjangan level kompetensi berkisar antara 0,13 sampai dengan 1,73. Program pelatihan yang dirancang sesuai dengan kebutuhan arsiparis dan termasuk kategori prioritas antara lain membangun integritas, bekerja dalam tim, bekerja efektif, pelayanan prima, penetapan tujuan, membangun tim efektif, komunikasi, penetapan tujuan dan umpan balik, people development, pengelolaan arsip dinamis, pengelolaan arsip statis, dan pembinaan kearsipan.Pratama, 2021 133 PEMBAHASAN 1. Pengertian Kompetensi Arsiparis Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kompetensi adalah kewenangan atau kekuasaan untuk menentukan sesuatu. Kompetensi adalah kombinasi dari pengetahuan, sikap dan keterampilan yang memungkinkan seseorang untuk tampil lebih baik dalam profesi tertentu. Syahreza, 2021 7 Pada dasarnya kompetensi kearsipan mengacu pada kemampuan atau kesanggupan untuk melakukan suatu pekerjaan. Kompetensi arsiparis terkait dengan sikap atau perilaku profesional dan tidak semata-mata didasarkan pada masalah teknis sederhana. Kompetensi arsiparis terbagi menjadi dua tingkatan, yaitu kompetensi arsiparis pada tingkat ahli dan kompetensi pada tingkat kualifikasi. Menurut peraturan no. 28 Tahun 2021 Pemerintah Republik Indonesia terkait penerapan UU No. 43 tahun 2009 tentang kearsipan, bab VI ayat 3, berkaitan dengan pasal 154 tentang keterampilan, arsiparis tingkat ahli adalah lulusan siklus I S1 di bidang kearsipan atau kearsipan lainnya tetapi telah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan kearsipan sedangkan pada pasal 155 kualifikasi arsiparis adalah lulusan DIII kearsipan atau selain kearsipan tetapi telah lulus pendidikan dan pelatihan arsiparis. Wahyuningtyas, 2015 15 2. Pengembangan Kompetensi Arsiparis Menurut Hasibuan, Pengembangan kompetensi adalah segala upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi pegawai sumber daya manusia. Tujuan pengembangan kompetensi pegawai adalah untuk meningkatkan produktivitas kerja. Pengembangan didasarkan pada fakta bahwa seorang pegawai membutuhkan serangkaian pengetahuan, keahlian dan kemampuan yang berkembang supaya bekerja dengan baik dalam melaksanakan tugas dan fungsinya selama kariernya. Pengembangan kompetensi dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, antara lain pendidikan dan pelatihan, seminar, kursus, penataran dan sebagainya. Pelaksanaan pengembangan kompetensi merupakan kewajiban dari setiap instansi untuk memenuhi hak setiap pegawainya seperti arsiparis.Setiadiputra, 2017 18 Melaksanakan Diklat Kearsipan oleh ANRI Penyelenggaraan pelatihan atau Diklat kearsipan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi arsiparis sejalan dengan kemajuan dan perkembangan organisasi. . Selama ini, pendidikan dan pelatihan akan membentuk dan meningkatkan keterampilan profesional juru tulis. Oleh karena itu, semakin tinggi tingkat pelatihan arsiparis, semakin besar keterampilan yang akan dimilikinya. Metode pelatihan merupakan metode sistematis yang mampu memberikan gambaran yang luas dan dapat mengkondisikan pelatih kearsipan untuk mengembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor kearsipan dari fungsi dan pelaksanaan diklat biasanya dilakukan dengan metode ceramah, diskusi, studi kasus, program pendidikan, role play, rapat dan seminar, peserta diklat serta kondisi dan situasi yang ada, sehingga tujuan diklat yang dirumuskan fasilitator dapat tercapai/tercapai. Karena pada hakikatnya semakin bervariasi metode pembelajaran yang diterapkan, semakin dekat pencapaian tujuan, semakin terbatas metode pembelajaran, maka semakin tercapai pula tujuan pelaksanaan. Dengan pelatihan dan berbagai tema kegiatan pelatihan kearsipan, arsiparis memiliki pengalaman informasi. Pengalaman informasi yang dimaksud adalah ketika arsiparis melakukan pelatihan dengan metode tertentu. Pengalaman informasi itu sendiri dapat dianggap sebagai interaksi seseorang dengan informasi, proses berinteraksi dengan informasi dalam kehidupan kerja sehari-hari hal ini, pengalaman informasi dapat dilihat ketika interaksi arsipis selama implementasi pelatihan yang dikompilasi dalam kegiatan nyata sehingga tujuan yang disiapkan diperoleh secara berbagai metode pembelajaran seperti ceramah, demonstrasi, diskusi, simulasi, dll. Hal ini akan berdampak ketika peserta pelatihan berinteraksi dengan pekerjaan di organisasinya, seperti yang dikemukakan Somerville dan Mirijamdotter dalam Bruce 2014 bahwa pengalaman informasi merupakan bagian penting dari pengalaman menggunakan sistem informasi, informasi untuk belajar. dalam kegiatan organisasi. Pengalaman informatif juga diperoleh para arsiparis melalui berbagai metode seperti penggunaan metode simulasi. Metode simulasi akan mengarah pada strategi peningkatan keterampilan dibandingkan dengan metode ceramah dan diskusi yang bertujuan untuk menambah pengetahuan. Metode kursus saja tidak akan cukup bagi seseorang untuk memperoleh keterampilan dalam pengolahan file, perlu dilakukan simulasi untuk menyeimbangkan teori yang diterima untuk meningkatkan keterampilan peserta pelatihan. Tujuan dari simulasi ini adalah untuk melatih keterampilan kearsipan baik secara profesional maupun untuk kehidupan sehari-hari, melatih pemecahan masalah dan meningkatkan daya kreatif peserta pelatihan dalam kegiatan pembelajaran dalam kegiatan pelatihan tidak hanya ditentukan oleh ketepatan strategi penyaji dalam mentransfer ilmu, tetapi juga ditentukan oleh partisipasi aktif arsiparis dalam proses pembelajaran. refleksi arsiparis dalam memperoleh pengalaman informasi. Hal ini terlihat dari pengalaman informatif para arsiparis selama mengikuti pelatihan. Taraf Pendidikan Arsiparis Tujuan peningkatan jenjang pelatihan setiap arsiparis adalah untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik tentang dunia kearsipan sehingga dapat mengelola arsip dengan benar dan tepat sesuai kaidah kearsipan yang berlaku. Instansi atau lembaga dapat menawarkan untuk meningkatkan pendidikan arsiparis secara berkelanjutan sehingga arsiparis selanjutnya yang belum memasuki jenjang ahli akan mencapai jenjang tersebut dan arsiparis yang termasuk dalam kategori tingkat ahli akan menjadi arsiparis tingkat ahli. . Personal Branding Konsep personal branding adalah suatu proses dalam diri individu produksi nilai di bidang kearsipan dan spiritual, yaitu menunjukkan keberadaan diri bahkan karena faktor sikap, faktor kepribadian, dan hal-hal yang tidak dapat diukur dengan angka. Merek pribadi juga berlaku untuk profesi arsiparis. Arsiparis juga perlu memiliki citra merek pribadi untuk membuat orang mempercayai profesinya. Juga, agar merek arsiparis dapat dibandingkan dengan dengan merek arsiparis yang ada. Langkah pertama dalam membangun citra merek pribadi adalah mulai mengenal diri sendiri, yaitu mengenal diri sendiri tentang hal-hal yang Anda sukai, keterampilan, hasrat, potensi, kekuatan dan kelemahan, selanjutnya adalah mulai membangun dan menampilkan personal brand Anda dengan cara-cara berikut ini 1 Positive Thinking, artinya berusaha melihat, melihat, dan merespons secara positif segala sesuatu dari perspektif yang lebih baik. Berpikir positif akan membuat hal-hal yang sulit menjadi lebih mudah dan mungkin. 2 memiliki dan mengembangkan pemahaman dan sikap yang baik, 3 berpartisipasi dalam kegiatan yang berkaitan dengan bidang pekerjaan. Kegiatan yang dilacak adalah yang berkaitan dengan bidang pekerjaan kearsipan, baik internal maupun eksternal, 4 motivasi yang semakin meningkat dengan bergabung dengan kelompok atau komunitas yang sesuai dengan bidang pekerjaannya. Bergabung dengan kelompok atau komunitas sesama arsiparis akan meningkatkan motivasi. arsiparis dapat menjadi anggota forum kearsipan, baik lokal maupun nasional. 5 berbagi pengetahuan, inovasi dan ide baru dengan orang lain Sharing dapat dilakukan dengan bertukar pengalaman atau pengetahuan dengan orang lain, baik yang berhubungan dengan di lapangan dari arsip atau di daerah lain. Sharing kita akan menjadi kaya, kaya pengetahuan, wawasan, manfaat, dan sebagainya. 6 karya. Seperti yang dikatakan oleh filsuf René Descartes "cogito ergo sum" yang berarti saya berpikir maka saya ada. Ungkapan berarti orang yang berpikir adalah manusia yang diakui oleh atau ada akan lebih lengkap dengan karya. Pekerjaan adalah suatu kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat dirasakan dan dihargai oleh orang lain. Contoh pekerjaan untuk seorang arsiparis adalah menulis pada arsip dan mata pelajaran lain menurut pengalamannya. 7 hasil. Keberhasilan adalah hal yang diperoleh dari usaha yang telah dilakukan, dengan mempercayai lebih dari kemampuan intelektual. Hasilnya bias harga, promosi, dll. Setiap sumber daya manusia pada dasarnya memiliki kekuatan atau keunggulan, dimana kekuatan atau keunggulan dapat dikembangkan dan dikembangkan menjadi potensi. Kekuatan atau kekuatan tidak selalu harus berhubungan langsung dengan bidang ilmu kearsipan atau profesi kearsipan. Sistem Pelatihan dan keterampilan Pelatihan merupakan salah satu dari bentuk peningkatan keterampilan sumber daya manusia khususnya arsiparis. Pelatihan dapat digambarkan sebagai upaya organisasi yang direncanakan untuk memfasilitasi sistem pembelajaran bagi karyawan mengenai keterampilan terkait dengan pelaksanaan tugas dan pekerjaan Soetadikaria, 2017 5 Dalam melaksanakan pelatihan, tentu ada adalah beberapa langkah yang harus diselesaikan agar pelatihan dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan langsung pada intinya. Goldstein dan Ford menyatakan bahwa pelaksanaan pelatihan terdiri dari tiga fase fase evaluasi, fase pelatihan, dan fase evaluasi. Pertama, pelatihan harus dilaksanakan berdasarkan analisis kebutuhan pelatihan dengan dengan mempertimbangkan kesenjangan, tingkat dan jenis keterampilan yang dimiliki arsiparis sehingga dapat memenuhi standar kompetensi; kedua, prioritas pelaksanaan pelatihan yang harus segera dilaksanakan mengacu pada prioritas pengembangan keterampilan berdasarkan analisis kesenjangan keterampilan; ketiga, perlunya penilaian ulang secara berkala terhadap keterampilan untuk memantau perubahan keterampilan arsiparis; Akhirnya, balai pendidikan dan balai latihan membutuhkan sinergi, Kearsipan Unit I Kemensetneg, Arsip Nasional Republik Indonesia ANRI dalam kerangka mengembangkan kursus pelatihan yang ditargetkan dan bervariasi untuk menanggapi pengembangan keterampilan kearsipan. peserta kursus diklat yang mendukung bidang kerja, seperti kursus bahasa asing yang berguna untuk mengolah arsip, sedangkan di ada arsip yang menggunakan bahasa asing. SIMPULAN Profesi Arsiparis memerlukan pengembangan kompetensi untuk meningkatkan keahlian dalam pengelolaan arsip. Hasil dari beberapa jurnal menyatakan bahwa sebagian besar arsiparis masih perlu membutuhkan ilmu pengetahuan yang lebih dalam terhadap ilmu kearsipan. Hal ini ditandai dengan kurangnya arsiparis dalam memunculkan aspek keterampilan untuk melakukan perawatan arsip, serta kurangnya aspek sikap dalam menjaga dan merawat arsip. Oleh karena itu, diperlukan adanya kegiatan untuk mengembangkan kompetensi arsiparis. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kompetensi profesi arsiparis agar dapat meningkatkan pengelolaan kearsipan diantaranya 1 Melaksanaan Diklat Kearsipan yang diselenggarakan oleh ANRI, 2 Meningkatkan taraf pendidikan arsiparis, 3 Menerapkan personal Branding, serta 4 Memberikan system pelatihan dan keterampilan. Dengan adanya kegiatan tersebut kompetensi Arsiparis dalam meningkatkan pengelolaan kearsipan akan berkembang seiring dengan berjalannya waktu. DAFTAR PUSTAKA Bukhori, F., & . L. 2019. Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Arsiparis di Arsip Nasional Republik Indonesia ANRI. Khazanah Jurnal Pengembangan Kearsipan, 121, 51. Effendi, U. I. 2016. Peningkatan Kualitas Arsiparis melalui Personal Branding. Khazanah Jurnal Pengembangan Kearsipan, 92, 30–45. Fairuziah, A. K., & Prasetyawan, Y. Y. 2021. ANALISIS PELAKSANAAN DIKLAT KEARSIPAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN KOMPETENSI ARSIPARIS DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI BANTEN. 10. Handayani, F., & Sari, R. 2018. ANALISIS KOMPETENSI ARSIPARIS PROFESIONAL DI INDONESIA. 32, 12. Kuswantoro, A. 2019. KOMPETENSI ARSIPARIS PADA ERA DISRUPSI DI UNIVERISTAS NEGERI SEMARANG UNNES. 2018, 171, 5. Pratama, M. H. 2021. Pengembangan Sistem Pelatihan Melalui Analisis Kesenjangan Kompetensi Arsiparis di Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2021. Khazanah Jurnal Pengembangan Kearsipan, 142. Setiadiputra, R. Y. P. 2017. URGENSI PROGRAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI SDM SECARA BERKESINAMBUNGAN DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH. 51, 7. Syahreza, N. 2021. Kompetensi Arsiparis Pada Kantor Unit Layanan Pelanggan Muara Sabak Provinsi Jambi. 2021, 83. Wahyuningtyas, T. A. 2015. Analisa Kompetensi Arsiparis Dari Konsep Pengembangan Penyelenggaraan Sikn-Jikn Pada Badan Arsip Se-Jawa Timur. KKB KK-2 KKB KK-2 Wah a ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Harris PratamaKementerian Sekretariat Negara menyimpan arsip terkait dengan Presiden dan Wakil Presiden. Arsip tersebut perlu dikelola Arsiparis yang kompeten. Pembentukan arsiparis kompeten dilakukan melalui program Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara, yang salah satu prosesnya adalah analisis kebutuhan pelatihan. Analisis kebutuhan pelatihan dilakukan melalui pendekatan analisis kesenjangan. Tujuan penelitian yaitu menganalisis level dan jenis kompetensi yang dibutuhkan, yang dimiliki saat ini, kesenjangan antara level dan jenis kompetensi serta merancang program pelatihan sesuai kebutuhan. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif melalui metode sensus dengan responden sebanyak 46 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis kesenjangan kompetensi. Hasil dari penelitian yaitu jenis kompetensi yang dibutuhkan arsiparis meliputi kompetensi manajerial, sosial kultural, dan teknis berkisar di level 4 - 5, jenis kompetensi yang dimiliki arsiparis berkisar di level 3 - 4, terdapat kesenjangan yang signifikan di semua jenis kompetensi baik itu kompetensi manajerial, sosial kultural maupun teknis, dengan besaran kesenjangan level kompetensi berkisar antara 0,13 sampai dengan 1,73, program pelatihan yang dirancang sesuai dengan kebutuhan arsiparis dan termasuk kategori prioritas antara lain membangun integritas, bekerja dalam tim, bekerja efektif, pelayanan prima, penetapan tujuan, membangun tim efektif, komunikasi, penetapan tujuan dan umpan balik, people development, pengelolaan arsip dinamis, pengelolaan arsip statis, dan pembinaan Isnaeni EffendiSumber daya manusia SDM sebagai penggerak organisasi dituntut untuk mempunyai kualitas yang baik. Perkembangan zaman yang terus berubah menuntut SDM untuk terus berubah, karena peningkatan kualitas SDM menjadi salah satu syarat yang utama, dan hal tersebut berlaku juga bagi arsiparis. Salah satu cara peningkatan kualitas SDM adalah dengan personal branding. Arsiparis dituntut untuk mempunyai personal branding yang lebih baik lagi agar dapat bersaing di pasaran SDM.Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Arsiparis di Arsip Nasional Republik Indonesia ANRIF BukhoriBukhori, F., &. L. 2019. Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Arsiparis di Arsip Nasional Republik Indonesia ANRI. Khazanah Jurnal Pengembangan Kearsipan, 121, 51. 259Kompetensi Arsiparis Pada Kantor Unit Layanan Pelanggan Muara Sabak Provinsi JambiN SyahrezaSyahreza, N. 2021. Kompetensi Arsiparis Pada Kantor Unit Layanan Pelanggan Muara Sabak Provinsi Jambi. 2021, Kompetensi Arsiparis Dari Konsep Pengembangan Penyelenggaraan Sikn-Jikn Pada Badan Arsip Se-Jawa Timur. KKB KK-2 FIST A WahyuningtyasWahyuningtyas, T. A. 2015. Analisa Kompetensi Arsiparis Dari Konsep Pengembangan Penyelenggaraan Sikn-Jikn Pada Badan Arsip Se-Jawa Timur. KKB KK-2 KKB KK-2 Wah a
beberapamasalah pokok atau masalah masalah yang sering ditemukan dalam kegiatan kearsipan, sebagai berikut. sarana dan tempat kegiatan kearsipan kurang/tidak memadai. pegawai pengelolaan arsip tidak atau kurang terlatih dan kurang atau tidak adanya bimbingan dari pimpinan dalam menjalankan tugasnya. kehilangan arsip sebagai akibat peminjaman yang
- Arsip diartikan sebagai rekaman kegiatan, kejadian, atau peristiwa yang disimpan dalam berbagai bentuk sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan dibuat serta diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, maupun perseorangan. Pemanfaatan arsip berguna dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan sesuatu yang mempelajari mengenai tata kelola arsip disebut dengan kearsipan. Dalam hal ini, terjadi proses pengaturan dan penyimpanan bahan-bahan arsip agar dapat digunakan dan mudah dicari jika sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan kembali. Asas Kearsipan, Kelebihan dan Kelemahannya Mengenai kearsipan, terdapat beberapa asas yang dipakai sebagai pedoman pengelolaan arsip. Mengutip dari Modul Kearsipan, asas dalam pengelolaan surat terbagi dalam tiga jenis, berikut Asas sentralisasiMerupakan asas dalam kegiatan pengelolaan surat yang mengatur surat masuk dan surat keluar melalui satu unit kerja secara terpusat atau sentral. Asas ini juga disebut dengan asas satu pintu atau one door/gate policy. Asas ini mempermudah dalam pengendalian dan penelusuran arsip. Sebab pencatatan, penyampaian dan pengiriman dilakukan secara terpusat yang memungkinkan terjadinya keseragaman sistem bahkan prosedur. Asas sentralisasi adalah asas yang pengendalian kegiatan pengurusan surat/arsip sepenuhnya berada dalam tanggung jawab suatu organisasi yaitu unit Adanya keseragaman sistem dan prosedur. Potensi arsip hilang atau salah penyimpanan sangat kecil, karena arsip dikelola oleh tenaga profesional. Kemungkinan adanya duplikasi atau arsip ganda sangat kecil. Pemanfaatan ruang dan peralatan arsip lebih efisien dan efektif. Pelaksanaan penyusutan arsip akan lebih lancar. Pengawasan dan pelayanan menjadi lebih terorganisir. Kelemahan Keseragaman asas belum tentu cocok untuk semua unit kerja. Bagi organisasi kantor yang bagiannya tidak berada dalam satu komplek dan terpisah-pisah, maka pelaksanaan asas ini kurang tepat. Unit kerja yang membutuhkan arsip akan lebih lama untuk mendapatkan arsip yang diperlukan karena harus. memenuhi serangkaian prosedur peminjaman. Petugas kearsipan belum tentu paham keseluruhan permasalahan unit kerja. Jika ada arsip yang hilang, maka dokumen akan hilang selamanya karena tidak ada duplikasi. 2. Asas desentralisasiMerupakan asas pengelolaan surat masuk maupun keluar yang sepenuhnya dilakukan masing-masing unit kerja dalam satuan organisasi. Setiap unit kerja memiliki tanggung jawab untuk melakukan penerimaan, pencatatan, pendistribusian, serta pengiriman surat. Kelebihan Unit kerja dapat menerapkan asas pengelolaan kearsipan yang sesuai dengan bidang pekerjaan. Proses kerja lebih lancar sehingga arsip dapat ditemukan secara cepat. Karyawan akan lebih berwawasan dan memiliki pengetahuan luas mengenai kearsipan. Lebih menghemat waktu dan tenaga dalam penanganan dokumen. Kelemahan Terjadi ketidakseragaman prosedur dan standar penataan arsip. Pengawasan sulit dilakukan. Sering terjadi arsip double. Terjadi penumpukan arsip di ruang kerja. Rawan terjadi pemborosan biaya untuk kegiatan pemusnahan arsip, pembelian perlengkapan arsip, dan pelatihan petugas kearsipan. Pelayanan kurang memuaskan karena petugas kearsipan yang kurang kompeten dan profesional. 3. Asas kombinasi atau gabunganMerupakan gabungan antara asas sentralisasi dan asas desentralisasi. Artinya sentralisasi terhadap prosedur, sistem, peralatan, dan SDM kearsipan yang dilakukan oleh unit kearsipan, sedangkan desentralisasi dalam sentral bertanggung jawab atas arsip inaktif seluruh unit. Kemudian, unit pengolah bertanggungjawab atas arsip aktif dari masing-masing unit kerja. Kelebihan Adanya keseragaman prosedur dan sistem tata kerja. Proses kerja lancar. Terjadi efisiensi kerja di unit pengolah. Lebih mudah dalam pengendalian dan pengelolaannya. Kelemahan Karena dilakukan di dua tempat, peralatan yang digunakan menjadi lebih banyak dan beragam. Ada kemungkinan terjadinya arsip duplikat. Memerlukan jumlah tenaga kerja yang relatif banyak. Baca juga Cara Melihat Arsip Story Instagram di Android dan Iphone Mengenal Arsip Nasional Republik Indonesia ANRI Tugas dan Fungsi - Pendidikan Kontributor Chyntia Dyah RahmadhaniPenulis Chyntia Dyah RahmadhaniEditor Dipna Videlia Putsanra
hmmkarena banyak user yang mengalami masalah mengenai game di thread ini gwa mo ngasih tahu masalah yang biasa muncul dalam game dan cara mengatasinya 1.Game Tidak bisa di akses atau Tidak terjadi apa apa ketika mengakses nya Hal ini biasanya di sebabkan oleh pernah mengehntikan game secara tiba2 atau crash karena memory leak saran saya coba clean registry dan file2 yang tidak dibutuhkan
Solusi Permasalahan dalam Pengelolaan Arsip-Pengelolaan arsip yang berjalan lancar tanpa adanya masalah merupakan cita-cita dari semua organisasi, baik itu perusahaan atau juga instansi pemerintahan. Oleh karena itu, menemukan solusi dalam mengelola bagian kearsipan, baik itu pengelolaan arsip dinamis maupun statis sangatlah diperlukan bagi Anda yang ingin memperbaiki sistem kearsipan yang dimiliki. Salah satu solusi yang dapat Anda andalkan adalah dengan menggunakan solusi pengelolaan arsip dari PrimaDoc, yang telah berpengalaman dalam konsultasi, mengelola, dan juga memperbaiki SOP pengelolaan arsip di berbagai industri. Bagaimana PrimaDoc dapat membantu penyelesaian masalah kearsipan? Berikut adalah penjelasan selengkapnya! Sumber Daya yang Memiliki Kualifikasi Kearsipan Salah satu sumber masalah pengelolaan arsip dinamis dan statis adalah keberadaan sumber daya manusia yang tidak memenuhi standar yang dibutuhkan untuk mengelola arsip yang dimiliki perusahaan atau instansi pemerintahan. Padahal staf kearsipan yang kurang cakap dan terlatih secara teratur dapat mengakibatkan sulitnya perusahaan dalam mengembangkan sistem kearsipan yang dimiliki. Akan tetapi, Anda tidak perlu khawatir. Dengan menggunakan solusi pengelolaan arsip dari PrimaDoc, masalah ini dapat terselesaikan. PrimaDoc memiliki tim profesional dengan pengetahuan kearsipan yang mumpuni dan patuh kepada kode etik arsiparis. Itulah salah satu alasan mengapa PrimaDoc mendapatkan sertifikat ISO 9001 selama 2 tahun berturut-turut. SOP Pengelolaan Arsip yang Kurang Baik Masalah lain yang sering diremehkan perusahaan atau instansi pemerintahan adalah penataan SOP pengelolaan arsip. Padahal SOP ini dapat menjadi penyelamat Anda dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari arsip yang dimiliki. Mulai dari tata cara peminjaman arsip dari masing-masing divisi, hingga pengembalian arsip yang tidak jelas dapat mengakibatkan setiap staf dapat meminjam arsip tanpa adanya SOP yang jelas yang berakibat pada pengelolaan arsip yang berantakan. Oleh karena itu, PrimaDoc juga menyediakan solusi untuk konsultasi SOP pengelolaan arsip bersama arsiparis profesional yang memiliki pengalaman bertahun-tahun di bidang kearsipan. Dengan begitu, seluruh sistem kearsipan Anda dapat ditingkatkan berdasarkan pedoman yang lebih jelas. Bertambahnya Volume Arsip yang Tidak Tertampung Keterbatasan lahan adalah masalah yang sangat serius dalam pengelolaan arsip. Apalagi jika lahan yang dimiliki oleh bagian kearsipan yang Anda kelola sangat terbatas, tentunya dapat berpengaruh pada pengambilan keputusan strategis yang dibutuhkan untuk jangka pendek dan juga panjang. Untuk mengatasinya, Anda dapat menggunakan solusi warehousing yang dimiliki PrimaDoc. Dengan menggunakan jasa dari PrimaDoc, penambahan volume arsip tidak akan mempengaruhi kinerja Anda. Selain itu, PrimaDoc juga memiliki aplikasi berbasis web yang dapat digunakan untuk memantau arsip secara real-time dan juga armada yang siap mengantarkan arsip yang dibutuhkan. Tidak hanya itu, PrimaDoc juga memiliki solusi pengadaan sarana dan prasarana untuk kearsipan Anda, mulai dari boks, folder, hingga cupboard untuk pengelolaan arsip yang lebih tidak perlu khawatir jika arsip Anda hilang atau tidak dikembalikan. Penyusunan Rencana Penyusutan Arsip yang Berantakan Perlu Anda ketahui, pemerintah melalui Pasal 48 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan mewajibkan agar setiap instansi pemerintahan dan perusahaan untuk menyusun Jadwal Retensi Arsip JRA sebagai pedoman untuk masa simpan dari setiap arsip. Sayangnya, masih ada beberapa orang yang belum mengetahui pentingnya JRA pada pengelolaan arsip. Padahal dengan adanya JRA, Anda dapat menyusun rencana penyusutan, mulai dari masa simpan hingga penghancuran arsip. Untuk mengatasi masalah tersebut, Anda dapat memanfaatkan solusi penghancuran arsip dari PrimaDoc. Setiap penghancuran yang dilakukan tim PrimaDoc telah memenuhi standar pemerintah untuk penyusutan arsip, sehingga Anda tidak perlu khawatir jika ada arsip yang tidak dihancurkan dengan sempurna. Dengan begitu, pengelolaan arsip yang dikelola menjadi lebih maksimal. Itulah beberapa solusi pengelolaan arsip yang dimiliki PrimaDoc untuk menyelesaikan masalah kearsipan yang Anda miliki. Jika ternyata masalah yang Anda miliki lebih spesifik dan tidak tercantum di atas, tim kami juga siap untuk berkonsultasi terlebih dahulu untuk menemukan solusi yang tepat dalam rangka meningkatkan efisiensi pengelolaan arsip dinamis dan statis yang siap beralih menggunakan PrimaDoc sekarang? Hubungi kami di sini untuk mendapatkan informasi selengkapnya mengenai solusi kearsipan bagi perusahaan dan instansi pemerintahan!Pradana
1 Keyakinan. 2. Kejujuran dalam menjawab. Perhatikan ini saat menjawab pertanyaan kelemahan dan kelebihan. Tips menjawab pertanyaan cara mengatasi kekurangan diri. Contoh jawaban dari pertanyaan kelebihan dan kekurangan diri. #1 Contoh jawaban kelebihan diri. #2 Contoh jawaban kelebihan diri.
Setiap jenis organisasi tentu memiliki beberapa dokumen atau arsip berharga yang harus selalu disimpan. Semakin lama organisasi tersebut berdiri maka semakin banyak pula arsip – arsip yang perlu disimpan. Untuk itu, Anda perlu melakukan manajemen arsip agar dokumen dapat tertata dengan rapi dan bisa diakses dengan mudah. Secara umum, kegiatan manajemen arsip merupakan jenis tindakan pengelolaan arsip secara khusus yang akan sangat baik jika Anda persiapkan sejak dini. Adapun, kegiatan pengelolaan arsip juga bisa menggunakan aplikasi pengarsipan ataupun bantuan penyedia jasa digitalisasi arsip yang handal dan terpercaya. Nama arsip tentu sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat khususnya bagi para pekerja ataupun karyawan perkantoran. Sebagaimana tertuang dalam UU No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, pengertian arsip kurang lebih adalah suatu rekaman dari berbagai bentuk peristiwa yang terjadi dalam suatu lembaga, organisasi, maupun perseorangan sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Karena pada dasarnya, setiap badan ataupun organisasi akan memiliki tujuan dan rencana kegiatan yang sejalan dengan tuntutan zaman. Maka dari itu, segala arsip yang dihasilkan juga akan sesuai dengan keadaan zaman pada masa itu. Sebagai sumber informasi organisasi atau perusahaan, seluruh arsip harus mendapat penanganan khusus oleh pihak dan sistem manajemen profesional agar keberadaan arsip dapat terpelihara dengan baik dan mudah ditemukan saat dibutuhkan. Proses pengelolaan kearsipan dalam lingkungan kerja perkantoran ini kemudian kita kenal dengan istilah tata kearsipan atau manajemen arsip. Lalu, apa itu manajemen arsip? Secara umum, manajemen kearsipan record management merupakan kegiatan pengelolaan arsip yang meliputi perencanaan, pencatatan, pengorganisasian, pendistribusian, penyimpanan, pengawasan, pemeliharaan, pemindahan, sampai dengan pemusnahan. Bisa dikatakan bahwa kegiatan manajemen arsip meliputi life cycle of archive atau siklus hidup arsip. Adapun, manajemen kearsipan ini juga dibatasi dalam ruang lingkup POAC yang terdiri dari Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling. Sementara itu, pengertian manajemen arsip menurut UU No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan adalah segala kegiatan yang meliputi kebijakan, pembinaan, dan pengelolaan arsip di dalam suatu sistem kearsipan yang dianut oleh suatu organisasi dan didukung oleh sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta sumber daya lain yang lainnya. Mengapa Anda Perlu Melakukan Manajemen Arsip? Dan seiring berjalannya waktu, jumlah arsip yang dimiliki oleh suatu organisasi akan terus mengalami pertambahan secara berkelanjutan. Jika jumlah arsipnya sudah semakin menggunung, masing – masing divisi tidak akan mampu lagi menangani masalah kearsipan secara mandiri sehingga organisasi tersebut butuh yang namanya tenaga tatakelola yang andal dan profesional. Bisa dibilang, setiap organisasi atau perusahaan perlu membentuk fungsi kerja khusus untuk mengurus segala dokumen maupun arsip milik organisasi dengan mumpuni. Selain itu, bisa saja jenis – jenis dokumen lama yang masih berbentuk fisik kertas perlu Anda konversi menjadi data – data digital karena zaman sudah mulai bergeser ke ranah digitalisasi. Jika sudah begitu, pihak pengelola terkait tentu akan memerlukan usaha yang sangat keras untuk bisa menyelesaikan tugas – tugas tersebut. Maka dari itu, setiap organisasi perlu menerapkan sistem manajemen arsip yang sudah terstandarisasi untuk mempermudah beban kerja pihak arsiparis. Untuk mengatasi masalah tersebut, Anda bisa menggunakan layanan aplikasi e-arsip MasterDMS dari PT. AKIRADATA. Mengapa sih Anda perlu menerapkan manajemen arsip? Karena pada dasarnya, tujuan utama dari pengolahan tersebut adalah untuk menghimpun seluruh data organisasi sejak awal berdiri sampai detik ini. Adapun, jenis – jenis arsip tersebut bisa berupa data anggota/karyawan, laporan keuangan, data klien, dan lain sebagainya. Tujuan Penerapan Manajemen Arsip Setelah Anda mengetahui pentingnya menerapkan sistem manajemen kearsipan, kini saatnya Anda memahami tujuan pengelolaan arsip secara lebih lengkap yakni terdiri dari Sebagai Dokumentasi Kebijakan dan Transaksi Tujuan manajemen arsip yang pertama adalah untuk mencatat keputusan ataupun kebijakan yang berlaku dalam organisasi tersebut. Dengan adanya sistem manajemen ini, maka pencatatan kebijakan tersebut akan dapat terlaksana secara efektif, akurat, dan komprehensif. Selain berperan sebagai dokumentasi kebijakan organisasi, tujuan lain dari penerapan sistem manajemen adalah untuk mencatat kegiatan transaksi secara lengkap agar riwayatnya bisa berguna bagi perusahaan pada waktu yang akan datang. Mengetahui dan Mengendali Jumlah Arsip Pada dasarnya, sistem pengelolaan arsip bertujuan untuk memiliki dokumentasi atau record suatu peristiwa sesuai dengan kebijakan dan kejadiannya. Melalui penerapan sistem pengelolaan arsip, Anda dapat mengetahui berapa jumlah keseluruhan arsip yang organisasi miliki sejak awal berdiri sampai saat ini. Tanpa adanya manajemen arsip, informasi terkait jumlah arsip belum tentu bisa Anda dapatkan dengan jalan mudah. Selain itu, peran dari sistem manajemen kearsipan juga berguna untuk mengendalikan jumlah dan kualitas arsip yang dimiliki oleh suatu organisasi – organisasi terkait. Untuk Mengatur Mekanisme Kerja Sistem manajemen kearsipan juga bertujuan untuk mengatur mekanisme kerja dalam suatu organisasi atau perusahaan yang bisa dilakukan melalui arsip. Selain itu, kegiatan manajemen arsip yang Anda lakukan secara benar dan cerdik akan dapat meningkatkan profesionalitas dan performa kerja dari suatu lembaga atau organisasi. Jika performa kerjanya bagus, maka hasil kerjanya juga akan lebih optimal. Anggaran kegiatan organisasi pun juga dapat teralokasikan dengan tepat, efektif, dan efisien. Intinya, penerapan manajemen kearsipan akan memberikan manfaat dan keuntungan bagi keberlangsungan organisasi yang bersangkutan. Tak hanya itu, peran manajemen arsip sebagai pengatur mekanisme kerja ini juga berfungsi untuk mengontrol proses penyusunan arsip baru agar tidak berbenturan dengan arsip lama dan mencegah terjadinya penciptaan yang tidak perlu. Dengan begitu, database arsip yang dimiliki organisasi akan jauh lebih ringkas dan efisien serta dapat mempermudah proses pencarian kembali saat diperlukan. Mempermudah Implementasi Sistem Kebijakan Selain dapat memudahkan urusan pencatatan kebijakan, manajemen kearsipan juga dapat membantu implementasi suatu kebijakan organisasi secara lebih praktis. Hal ini karena, sistem manajemen arsip memungkinkan Anda untuk dapat memanfaatkan segala fasilitas teknologi yang sudah semakin maju dan canggih. Untuk Menyederhanakan Aktivitas Penciptaan Arsip Dengan menerapkan manajemen kearsipan, maka aktivitas dan proses penyusunan, penggunaan, dan pemeliharaan arsip akan jauh lebih sederhana dan mudah diterapkan. Selain itu, aktivitas pengelolaan arsip juga dapat menjadi parameter preservasi pemeliharaan dan penyusutan arsip yang bisa pihak organisasi lakukan sesuai ketentuan yang berlaku. Penerapan manajemen arsip juga bertujuan untuk mencegah terjadinya kertas kerja yang tidak perlu dan dapat menjamin pengarahan arsip secara berkelanjutan dimulai dari tahap awal penciptaan hingga akhir penyusutan. Mempermudah Pencarian Dokumen Lama Secara umum, fungsi kearsipan adalah untuk menyimpan seluruh arsip organisasi baik yang sudah berusia lama sampai arsip – arsip baru. Diadakannya sistem pengarsipan bertujuan untuk mempermudah proses simpan arsip dan penelusuran informasi penting bagi suatu lembaga ataupun organisasi. Melalui penerapan sistem manajemen kearsipan yang benar, Anda juga akan lebih mudah melakukan proses penyimpanan dan pencarian kembali dokumen–dokumen lama jika sewaktu–waktu mulai dibutuhkan kembali. Efektif atau tidaknya sistem manajemen arsip organisasi akan terlihat dari kemudahan Anda dalam menelusuri data–data lama kembali. Tingkat efektifitas pengelolaan kearsipan akan bergantung pada rancangan dari sistem tersebut. Mempermudah Penyimpanan Arsip Secara umum, proses penyimpanan arsip akan mencakup segala kegiatan pengaturan dan penyusunan arsip – arsip menggunakan tatanan yang logis dan sistematis. Jika proses penyimpan arsip dapat Anda lakukan dengan benar, maka seluruh arsip organisasi akan dapat tersimpan dengan aman dan terawat secara ekonomis. Berbicara masalah penyimpanan sebagai salah satu kegiatan dalam manajemen arsip, Sugiarto 2005 pernah menerangkan tentang 6 sistem penyimpanan arsip yakni terdiri dari a. Sistem Abjad Alphabetical Filing System Sistem penyimpanan arsip ini dilakukan dengan cara menyusun dokumen secara berurutan sesuai dengan abjad yakni mulai dari A sampai dengan Z. Adapun, aspek yang akan diurutkan berdasarkan abjad terdiri dari nama organisasi, nama perorangan, nama instansi pemerintah, dan nama perusahaan. Perlu Anda ketahui, manajemen penyimpanan arsip ini harus ditetapkan dalam standar peraturan organisasi baku agar semua anggota dapat mengikuti ketetapan tersebut. Dengan menggunakan jenis manajemen arsip seperti ini, Anda dapat menata arsip dalam bentuk folder secara rapi, sederhana, dan mudah dipahami. Namun, jika seluruh anggota organisasi tidak menaati SOP yang diberlakukan, maka penyimpanan arsip akan sering mengalami kesalahan penempatan. b. Sistem Geografis Geographical Filing System Sistem penyimpanan arsip kali ini berdasarkan pada wilayah atau lokasi geografi yang tertera dalam dokumen tersebut. Adapun, pengelompokkan penyimpanan dalam manajemen arsip ini disesuaikan berdasarkan lokasi kota, daerah provinsi, maupun negara asal dokumen tersebut maupun lokasi tujuannya. Bagi pihak pengelola arsip yang tidak terlalu mampu mengenali berbagai macam lokasi geografi akan cenderung mengalami kesulitan dalam menerapkan sistem manajemen arsip tersebut. c. Sistem Subjek Subjectical Filing System Sistem penyimpanan ini dilakukan dengan cara mengelompokkan arsip – arsip sesuai dengan jenis peristiwa yang terjadi. Metode subjectical filing system ini juga bisa disebut sebagai subjek perihal yang mana cara penyimpanan dan pencarian arsipnya akan mengacu pada perihal jenis peristiwa ataupun pokok isi surat. Pada dasarnya, sistem penyimpanan ini perlu menetapkan jenis peristiwa yang sering terjadi dan ditangani sehari – hari. Sehingga, penataan arsipnya akan sesuai dengan pokok isi surat dan mempermudah proses pencarian kembali di masa depan. Sistem subjek sangat cocok diterapkan untuk organisasi yang sering menangani keluhan pelanggan seperti instansi pemerintah maupun jenis lembaga pelayanan lainnya. d. Sistem Tanggal Chronological Filing System Untuk jenis manajemen penyimpanan arsip kali ini akan dilakukan dengan cara mengurutkan arsip sesuai tanggal kejadian. Metodenya, Anda dapat mengurutkannya dengan melihat tanggal masuk surat dan tanggal pengiriman surat. Sistem manajemen arsip ini sangat cocok diterapkan untuk jenis dokumen yang memiliki tanggal jatuh tempo seperti surat. Kemudian, arsip – arsip tersebut harus disusun berdasarkan frekuensi waktu tertentu seperti harian, mingguan, bulanan, maupun tahunan. e. Sistem Nomor Numerical Filing System Sejatinya, sistem manajemen ini tidak jauh beda dengan sistem penyimpanan sebelumnya. Numerical filing system ini dipakai untuk menggantikan metode pengurutan dokumen berdasarkan nama badan atau nama orang menjadi metode klasifikasi pengarsipan berdasarkan nomor. Adapun, nama lain dari sistem penyimpanan nomor adalah indirect filing system karena cara penentuan nomornya dilakukan setelah mengelompokkan masalah surat perihal surat terlebih dahulu. Biasanya, sistem penyimpanan ini lebih sering digunakan oleh pihak arsiparis yang melakukan indexing sesuai urutan nomor. Sistem penomoran yang digunakan dalam manajemen arsip ini dibagi menjadi 4 macam yakni penomoran berdasarkan terminal, desimal, middle digit, dan nomor soundex. f. Sistem Warna Aspek manajemen arsip ini menggunakan cara penyimpanan dokumen sesuai dengan identitas warna yang ditetapkan. Biasanya, sistem penyimpanan berdasarkan warna ini sering berkolaborasi dengan salah satu sistem penyimpanan lain seperti yang telah dijabarkan di atas. Contohnya, penggunaan folder warna merah untuk jenis arsip bukti transaksi, folder warna hijau untuk jenis arsip laporan keuangan periode lalu, dan lain sebagainya. Keuntungan dari Menerapkan Sistem Manajemen Arsip Ulasan di atas telah menjelaskan tentang pentingnya melakukan sistem pengelolaan arsip dengan benar agar mempermudah proses pencarian dokumen lama saat Anda hendak membutuhkannya. Dibalik kemudahan dalam proses penelusuran arsip, terdapat tata kelola yang sangat mumpuni dan cara penyimpanan arsip yang terstruktur dan rapi. Sebagaimana penjelasan di atas, Anda bisa memilih salah satu sistem penyimpanan arsip sesuai kebutuhan organisasi dan tujuan bisnis masing – masing. Cara lainnya, Anda dapat menggunakan jasa manajemen arsip yang tersedia di MasterDMS. Master DMS adalah penyedia layanan software arsip, digitalisasi arsip, jasa penataan arsip, dan jasa pemusnahan dokumen tertentu. Untuk solusi masalah manajemen arsip Anda, kami menawarkan berbagai jenis layanan menarik dan tentunya dapat meringankan beban kerja arsiparis yang terkenal complicated. Adapun, produk – produk yang tersedia di MasterDMS antara lain Document Management System MasterDMSRecord Management System Master E-RMSAplikasi Persuratan Digital Master E-OfficeAplikasi E-Arsip Master E-ArsipLayanan Digital Signature Elektronic Master E-Sign Mengapa Anda Harus Memilih Penyedia Jasa MasterDMS Layanan kami akan membantu memecahkan segala masalah manajemen arsip Anda secara lengkap, canggih, dan praktis. Adapun, keunggulan layanan yang akan Anda dapatkan jika menggunakan jasa dari Master DMS dari PT. AKIRADATA antara lain Profesional dan Berpengalaman Setiap mengurus masalah kearsipan kantor, sebaiknya Anda serahkan sepenuhnya kepada para ahli berpengalaman agar masalah tersebut dapat terselesaikan dengan efektif dan tuntas. MasterDMS dari PT. AKIRADATA telah menjadi solusi masalah manajemen arsip secara handal dan profesional selama lebih dari 10 tahun baik di bidang arsip aktif maupun arsip inaktif. Mampu Mengatasi Masalah Sesuai Regulasi yang Berlaku Kami akan melayani pemecahan masalah kearsipan Anda dengan cepat, tepat, dan efektif serta mengacu pada regulasi kearsipan yang sah dan berlaku. Selain itu, kami juga menyediakan layanan manajemen kearsipan secara lengkap mulai dari proses awal sampai tahap akhir. Melayani Segala Jenis Organisasi Multi Industri MasterDMS dapat melayani masalah manajemen arsip dari berbagai lini organisasi, lembaga, maupun perusahaan industri meliputi Instansi pemerintahPerusahaan manufakturLembaga penyedia layanan kesehatanIndustri mediaIndustri propertiPerbankan dan KeuanganLegal FirmPerusahaan pertambanganPerpustakaanLembaga pendidikanDan lain sebagainya Harga Terjangkau Selagi Anda menggunakan layanan manajemen kearsipan di Master DMS, Anda akan mendapat hasil kerja yang optimal dengan biaya pelayanan murah. Meski murah, Anda tetap bisa mendapatkan berbagai macam fitur layanan secara lengkap. Jadi, jika Anda sudah mulai pusing dengan masalah manajemen arsip yang semakin rumit, Anda bisa menyerahkan masalah tersebut kepada kami dengan cara menghubungi kontak kami di 021-8303894 atau kunjungi laman MasterDMS sekarang juga!
Jelaskan3 masalah dalam kearsipan dan cara mengatasinya ! Tuliskan peranan kearsipan ! Jelaskan perbedaan antara pola sentralisasi dan pola dentralisasi! Jelaskan pengertian kearsipan sistem nomor ( numerical filing system ) ! Jelaskan pengertian kearsipan sistem abjad ( alphabetical filing system) !
43Teknik restorasiada 2 cara, yaitu: a. Tradisional Yaitu dengan cara melapiskan kertas "handmade" dan "chiffon". b. Laminasi Yaitu pekerjaan menutup kertas/arsip diantara 2 lembar palstik. 4. Mikro film Adalah suatu proses fotografi, dimana arsip direkam pada film dalam ukuran yang diperkecil untuk memudahkan penyimpanan dan penggunaan.
MenurutDrs. Aw. Widjaya, masalah pokok dalam bidang kearsipan antara lain : Tidak dapat menemukan kembali arsip secara cepat suatu surat yang diperlukan leh atasan atau petugas unit lain dari bagian arsip. Peminjaman atau pemakaian suatu surat oleh unit lain dala waktu lama, bahkan kadang-kadang tidak dikembalikan.
. guwv0jvkq7.pages.dev/247guwv0jvkq7.pages.dev/94guwv0jvkq7.pages.dev/228guwv0jvkq7.pages.dev/4guwv0jvkq7.pages.dev/296guwv0jvkq7.pages.dev/203guwv0jvkq7.pages.dev/153guwv0jvkq7.pages.dev/23guwv0jvkq7.pages.dev/188
jelaskan 3 masalah dalam kearsipan dan cara mengatasinya