Datatahun 2021 menunjukkan potensi timbunan sampah di Pamekasan sebesar 100,9 ton dengan persentase sampah yang terkelola sekitar 51,7%. Karenanya, diperlukan sinergi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat di Pamekasan untuk selalu menjaga kebersihan minimal dengan tidak buang sampah sembarangan.
Dengan meningkatnya jumlah armada kapal pada pengangkutan melalui laut, berdampak pada lingkungan laut yaitu sampah yang dihasilkan dari kapal juga meningkat. Dalam kegiatan operasional kapal sehari – hari, menghasilkan sampah seperti sisa buangan rumah tangga dan dunnage yang sudah tidak terpakai yang terdiri atas plastik, kertas, besi, kaca, sisa makanan dan sampah lainnya. Apabila sampah ini masuk ke dalam laut maka akan berakibat laut akan tercemar dan fungsi laut akan menurun. Dalam Konvensi Internasional mengenai pencegahan pencemaran dari kapal MARPOL 1973 /1978 pada annex V tentang sampah GARBAGE mengatur ketentuan pembuangan sampah dari kapal, namun masih dijumpai pembuangan sampah oleh penumpang kapal maupun awak kapal di laut dengan jarak dan ketentuan yang tidak sesuai dengan MARPOL 1973/1978 Annex V. Oleh karena itu peneliti menganalisis Pengelolaan sampah di kapal yang dilakukan oleh kapal - kapal di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sebagai upaya untuk mengurangi pencemaran laut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif yaitu analisis regresi dengan menyebarkan angket terhadap 100 seratus responden awak kapal yang kapalnya sandar di Dermaga Tanjung Perak Surabaya. Dari hasil perhitungan regresi diperoleh faktor pengelolaan sampah di kapal berpengaruh terhadap peningkatan pencegahan pencemaran dari kapal sebesar 48,6% dan faktor peran awak kapal berpengaruh terhadap pencegahan pencemaran dari kapal sebesar 31,5 %. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the author.... The international conventions aim to protect the maritime environment, but the issue of waste disposal into the sea and oceans is a global problem, affecting the ecosystem and shipping navigation. Safety measures have been introduced but have not been complied with [11]. This is unfortunate because ship crews' active roles could prevent % of marine pollution [12]. ...KuncowatiQomariyatus SholihahGatot CiptadiKoderiInternationally, waste handling on ships is regulated in Annex V of the Marine Pollution MARPOL regulation 1973/1978. Crews’ knowledge and competence in waste management and safety are specified in the Standards of Training, Certification, and Watchkeeping for Seafarers, Manila 2010. However, research shows that waste is still discharged into the sea, which disturbs the aesthetics and negatively impacts the marine environment, ecosystem, and people’s safety and security. This study investigates waste handling by container ship crews. Data were collected through a survey with 180 container ship crews at Tanjung Perak Port, Surabaya, Indonesia; and analysed using Structural Equation Modelling-Partial Least Square SEM-PLS software. The finding suggested a positive and significant impact of the crews’ roles in preventing marine pollution, at This finding confirms the need for a waste handling model on ships that considers safety and awareness. This study suggests improvements in ship management and crews’ awareness of waste handling aimed at environmental protection. Damar Gymnastiar RamdhaniThis paper will focus on one of the cases related to pollution caused by the disposal of oil spills into the sea, a case study of the Exxon Valdez oil spill. In that matter, this paper can ''provide the stage'' for several relevant cases related to MARPOL 73/78 to build a discourse on environmental protection at sea based on the perspective of international environmental law. The writing of this paper uses a normative juridical legal research method. Judging from this Exxon Valdez case study, it can be agreed that this international treaty related to the prevention of pollution from ships or MARPOL has a renewal of its effectiveness if there has been an incident of pollution at sea in the past. The incident that impacted MARPOL 73/78 itself has also taught us the importance of protecting marine has not been able to resolve any references for this publication. Indonesiamerupakan penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah China. Tahun 2010 negara kita memiliki populasi 187,2 juta jiwa yang tinggal dalam jarak 50 Km dari pesisir dan setiap tahunnya menghasilkan 3,22 juta ton sampah yang tak terkelola dengan baik dan diperkirakan setiap tahun Indonesia menyumbangkan 0,48-1,29 juta metrik

Jakarta – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan memperketat sampah yang ada di kapal. Sampah yang ada di kapal harus dibuang di pelabuhan, saat sandar.“Setiap pelabuhan harus menyediakan fasilitas penampungan dalam bentuk apapun yang dapat memungkinkan untuk menampung sampah sementara dari kapal atau dari kegiatan di pelabuhan,” kata Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Capt Sudiono, Minggu 31/3.Kementerian Perhubungan juga telah menyusun strategi pengelolaan sampah plastik yang berasal dari aktivitas transportasi laut. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk nyata komitmen Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan dalam mendukung Rencana Aksi Nasional RAN terkait pengelolaan dan pengurangan sampah di laut sebesar 70% pada tahun satu strategi untuk mengurangi sampah plastik di laut tersebut ialah dengan mengimplementasikan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencegahan Pencemaran Lingkungan langkah konkrit pelaksanaan PM 29 Tahun 2014, Ditjen Perhubungan Laut telah menerbitkan Surat Edaran Nomor tanggal 15 Maret 2018 tentang Penanganan Sampah di Pelabuhan dan Kapal, serta mensosialisasikan surat edaran tersebut kepada Unit Pelaksana Teknis UPT Ditjen Perhubungan Laut dan stakeholders terkait. Menurut Sudiono, pihaknya juga secara berkala melakukan pengawasan, monitoring dan evaluasi ke lokasi pengelolaan dan penampungan sampah di tahap awal, Kemenhub menargetkan fasilitas Reception Facility dapat dimiliki oleh 4 empat pelabuhan utama yakni Pelabuhan Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan Makassar serta di Pelabuhan Labuan berharap nantinya fasilitas penampungan yang dimiliki kelima pelabuhan tersebut dapat berfungsi dengan optimal, tidak hanya untuk sampah dari kapal namun juga untuk limbah operasional lainnya dari kapal seperti minyak kotor dan limbah kotoran sewage.Sudiono mengatakan, organisasi maritim internasional atau International Maritime Organization IMO juga telah mengeluarkan pedoman guidance dalam mengelola Reception Facility di pelabuhan sebagaimana tercantum dalam IMO circular tanggal 1 Maret 2018 tentang Consolidated Guidance for Port Reception Facility Providers and hanya itu, saat ini sudah diterapkan juga aplikasi pelaporan limbah dari kapal melalui Port Waste Management System yang sudah diintegrasikan pada sistem inaportnet di 16 Sudiono, pentingnya penerapan sertifikasi manajemen lingkungan international ISO 14001 untuk pengelolaan sampah dan limbah di setiap pelabuhan umum.“Kami sangat mendukung terhadap pelaksanaan penanganan sampah sesuai ISO 14001 di pelabuhan-pelabuhan di Indonesia. Pemerintah juga akan mengawasi dan mendorong agar pelabuhan-pelabuhan yang belum menerapkan sertifikasi tersebut bisa segera mempersiapkan diri untuk disertifikasi,” itu, dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran telah diatur bahwa setiap awak kapal wajib mencegah dan menanggulangi terjadinya pencemaran lingkungan yang bersumber dari kapal. Begitu juga dengan kewajiban setiap kapal untuk memenuhi persyaratan perlengkapan pencegahan pencemaran oleh regulasi pun telah diterbitkan pemerintah, salah satunya Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah sampah plastik di laut tak hanya menjadi isu nasional, tetapi juga menjadi perhatian utama bagi dunia internasional yang dibahas secara serius pada forum Sidang IMO Assembly ke-30 pada November 2017 lalu, IMO mengkritisi bahwa pencegahan pencemaran tidak hanya dari pelayaran Internasional tetapi juga dari semua pelayaran pada umumnya sehingga IMO harus mengembangkan mekanisme untuk penerapan aturan yang lebih pentingnya upaya pengurangan dan pengelolaan sampah di laut, Pemerintah akan memberikan sanksi tegas bagi pihak-pihak yang melakukan pembuangan limbah/sampah di perairan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pelayaran.“Setiap orang yang melakukan pembuangan limbah air balas, kotoran, sampah atau bahan lain ke perairan dapat dipidana dengan pidana penjara dan denda hingga ratusan juta rupiah,” ujar Sudiono.*

Berikutsejumlah langkah penyelamatan diri yang bisa Anda lakukan: 1. Tetap tenang. Hal terpenting untuk menyelamatkan diri dari kapal tenggelam adalah tetap tenang. Jika Anda dalam keadaan panik, cobalah untujk menarik napas dalam. Kepanikan akan membuat Anda berpikir melakukan penyelamatan dan mengalami bahaya lebih besar. 2. Temukan pelampung.
Bau Menyengat, Warga Bayeun Aceh Timur Kesal Sampah Sebulan Menumpuk Tak di Angkut Sumber Tim TvOne/ Ilham Warga di Desa Bayeun, Kecamatan Rantau Selamat, Kabupaten Aceh Timur, Aceh kesal lantaran bau busuk yang sangat menyengat di salah satu tempat pembuangan sampah tidak diangkut oleh petugas DLHK. Minggu, 11 Juni 2023 - 1210 WIB Aceh Timur, - Warga di Desa Bayeun, Kecamatan Rantau Selamat, Kabupaten Aceh Timur, Aceh kesal lantaran bau busuk yang sangat menyengat di salah satu tempat pembuangan sampah tidak diangkut oleh petugas DLHK. Pantauan sampah berserakan tersebut menimbulkan bau yang tidak sedap. Lalat juga terlihat berterbangan dan menghinggapi sampah tersebut, sampah yang berserakan itu berlokasi di Dusun Cot Kala, Desa Bayeun. Tampak sampah yang berserakan itu terbungkus dengan plastik. Sampah tersebut kebanyakan berisikan sayur dan buah-buahan yang sudah mulai membusuk. Dikhawatirkan akan menimbulkan ragam penyakit. Bahkan, warga di Desa Bayeun hingga saat ini tidak tahu harus membuang sampah kemana karena tumpukkan sampah tersebut adalah tempat satu-satunya membuang sampah. Jika sudah menumpuk biasanya dibakar. Muchtar 24, seorang pemuda Desa Bayeun mengatakan, pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Timur dinilai tidak mampu menjangkau sampah-sampah yang sudah bertumpuk. Sehingga mengeluarkan bau busuk. “Jika begini ceritanya dikhawatirkan akan menimbulkan ragam penyakit, bau nya pun sangat menyengat sekali. Apalagi ketika hujan,” kata Muchtar, kepada Sabtu, 10/6/2023. Selain dikhawatirkan akan menimbulkan ragam penyakit, kata Muchtar, warga semakin resah akan kualitas air yang menurun imbas dari resapan air dari tumpukan sampah-sampah itu. Apalagi berdekatan dengan pemukiman. Halaman Selanjutnya “Posisi tumpukan sampah itu sangat dekat dengan pemukiman, bertumpuk nya dampak diketahui sejak lebaran ke 5 Idul Fitri 2023. Semoga ada tindakan dari pihak DLHK,” pungkasnya.izr/cai Berita Terkait Polisi Tangkap 28 Tersangka Penyalahgunaan Narkoba di Aceh Timur Maling Tabung LPG 3 Kg Nyaris Dimassa Warga Sanan Malang, Beruntung Polisi RW Respon Tepat Waktu KPU Jombang Tidak Akan Menghapus Data Pemilih Misterius, Ini Penjelasannya Dua Maling Motor Babak Belur Dihajar Warga Singosari, Ini Penjelasan Polisi Topik Terkait Aceh Timur Pembuangan Sampah Warga Dlhk Bau Busuk Penyakit Pemukiman Saksikan Juga Jangan Lewatkan Hati-hati Saat Membuat Keputusan, ini Shio yang Diprediksi Akan Mengalami Nasib Kurang Beruntung di Tahun Kelinci Air 2023 Trend 16/06/2023 - 1714 Ada beberapa shio yang diramalkan akan memperoleh nasib kurang beruntung di pertengahan hingga akhir tahun kelinci air 2023. Para shio tersebut disarankan untuk Terungkap! Penyebab 488 Perempuan Menjanda di Pamekasan News 16/06/2023 - 1713 Akrinya terungkap penyebab 488 perempuan menjanda di Pamekasan. Namun sebelum mengetahui penyebabnya, diketahui bahwa Pengadilan Agama PA Kabupaten Gerbang Sa Kantor DPP Partai Demokrat Berdarah-darah, Dukung Ketum AHY dan Tolak Kubu KSP Moeldoko News 16/06/2023 - 1708 Ratusan kader Partai Demokrat melakukan seruan aksi lawan Kubu KSP Moeldoko di Kantor DPP Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat 16/6/2023. Rezeki Tak Terduga Datang, 5 Shio yang Diprediksi Akan Mendapatkan Keberuntungan Besar di Tahun Kelinci Air 2023 Trend 16/06/2023 - 1706 Ada beberapa shio yang diprediksi akan memperoleh keberuntungan besar di tahun kelinci air 2023. Para shio tersebut disarankan untuk bisa memanfaatkan momen Nasihat Gus Baha bagi Orang yang Masih Suka Nonton Film Porno bahkan Berzina, Kalimat ini Sampai Diucap Religi 16/06/2023 - 1704 Dalam sebuah kesempatan saat sedang berdakwah, salah satu pendakwah yakni Gus Baha menerangkan tentang dosanya menonton film porno yang sama seperti berzina. Kasus Pengemudi Mobil Lindas Pemotor di Cakung Dilimpahkan ke Polda Metro Jaya News 16/06/2023 - 1655 Kasus pengemudi mobil berinsial OS yang dengan sengaja melindas pemotor berinisial OMD hingga tewas di Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur dilimpahkan ke Polda Metro Jaya. Trending Heboh Rangkap Jabatan, Kejati Jambi Gempa Sudah Diberhentikan Sebagai Kasi Perdata dan Tata Usaha Negara Sejak 3 Februari 2023 Nasional 16/06/2023 - 1051 Kabag Hukum Pemerintah Kota Jambi, Gempa Awaljon Putra saat ini tengah menjadi sorotan publik. Terlebih LHKPN viral di sejumlah media sosial. Terungkap! Sosok Ini yang Buat Lionel Messi Batal ke Indonesia Timnas 16/06/2023 - 0823 Argentina dipastikan tidak akan diperkuat tiga bintang mereka, yakni Lionel messi, Angel Di Maria, dan Nicolas Otamendi saat menghadapi Timnas Indonesia, Senin Mario Dandy Bayar Restitusi Rp100 M ke David Ozora, Pengacara Semua Hartanya Bisa Disita Nasional 16/06/2023 - 0520 Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban LPSK mencatat restitusi biaya perawatan rumah sakit hingga kondisi sampai saat ini korban penganiayaan David Ozora 17 mencapai seratus miliar rupiah lebih. 7 Hari Berat Badan Turun 20 Kg, Ternyata Segampang Itu Tanpa Diet dan Olahraga, Kata dr Zaidul Akbar Cukup Makan… Kesehatan 16/06/2023 - 0430 Tak disangka ternyata cara menurunkan berat badan sebanyak 20 kg sangat mudah. Menurut dr Zaidul Akbar tak perlu diet dan olahraga, cukup makan ini saja... Bahas Vaksinasi dan Isoman Pasien Covid-19 saat Endemi, Kemenkes Libatkan Tim Ahli Nasional 16/06/2023 - 1044 Bahas vaksinasi dan isoman pasien Covid-19 saat endemi, Kementerian Kesehatan Kemenkes libatkan tim ahli. MK Putuskan Sistem Pemilu Terbuka, SBY Singgung Perppu Ciptaannya soal Pilkada Nasional 16/06/2023 - 1222 Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono SBY menyambut baik keputusan Mahkamah Konstitusi MK yang menolak sistem pemilu tertutup atau hanya coblos partai. KPK Bantah Narasi Targetkan Mentan Syahrul Yasin Limpo Nasional 16/06/2023 - 0829 Komisi Pemberantasan Korupsi KPK membantah narasi pihaknya menargetkan Menteri Pertanian Mentan RI Syahrul Yasin Limpo dalam penyelidikan kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian. Selengkapnya Viral Jadwal Hari Ini 1830 - 2000 Apa Kabar Indonesia Malam 2000 - 2100 Perempuan Bicara 2100 - 2200 Kabar Utama 2230 - 2330 Kabar Hari Ini Selengkapnya
Akantetapi, jika didaur ulang, sampah kertas akan mengurangi banyak volume sampah di tempat pembuangan. Sampah Makanan; Tergantung pada jenis sampah makanan. Kulit jeruk misalnya, terurai di alam dalam waktu enam minggu, sedangkan sisa apel dan kulit pisang membutuhkan sekitar satu bulan untuk terurai. Sol Sepatu Karet; Sepatu bekas yang
Daftar isi 1 Pencemaran Laut 2 Pencemaran dari Kapal 3 Annex MARPOL dan Upaya Pencegahan Pencemaran 4 Mencegah Pencemaran dari Kapal 5 Tumpahan Minyak dari Kapal 6 Penanggulangan Tumpahan Minyak Pencemaran Laut Apakah yang dimaksud pencemaran laut? Pencemaran laut adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan laut oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan laut tidak sesuai lagi dengan baku mutu dan/atau fungsinya PP No. 19/1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan Laut. Pemandangan laut yang tertutup sampah plastik, air laut yang berubah warna dan berbau menyengat karena buangan pabrik, ikan-ikan yang mati terdampar di pantai karena tumpahan minyak adalah di antara indikator terjadinya kerusakan lingkungan laut akibat pencemaran. Pencemaran Laut dari Kapal Pencemaran dari Kapal adalah kerusakan pada perairan dengan segala dampaknya yang diakibatkan oleh tumpahnya atau keluarnya bahan yang disengaja atau tidak sengaja berupa minyak, bahan cair beracun, muatan berbahaya dalam kemasan, kotoran, sampah, dan udara dari kapal PM 29 tahun 2014 tentang Pencegahan Pencemaran Lingkungan Maritim. Mengacu definisi di atas, sumber pencemaran laut dari kapal adalah Minyak oil from ship Bahan cair beracun noxious liquid substance from ship Kotoran sewage Sampah garbage Udara/gas buang dari kapal air pollution from ship Bahwa kapal dapat menjadi sumber pencemaran laut, maka kapal harus memenuhi persyaratan pencegahan pencemaran laut sesuai ketentuan yang berlaku. Persyaratan itu mengacu pada konvensi internasional pencegahan pencemaran dari kapal yang dikenal dengan akronim MARPOL. Annex MARPOL dan Upaya Pencegahan Pencemaran Konvensi Pencegahan Pencemaran dari Kapal MARPOL lahir karena meningkatnya kesadaran akan 1 pentingnya perlindungan lingkungan dan 2 besarnya dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran laut. Dua hal di atas mendorong masyarakat internasional menyusun konvensi yang menetapkan aturan pengangkutan bahan-bahan yang berpotensi menimbulkan pencemaran, membatasi atau melarang pembuangan ke laut bahan-bahan yang dapat merusak lingkungan, termasuk gas buang dan emisi lainnya. Ada 3 Annex MARPOL yang disinggung dalam artikel ini, yaitu Annex I - pencemaran oleh minyakoil, Annex IV - kotoran sewage, Annex V - sampah garbage. Mencegah Pencemaran laut dari kapal Pencegahan Pencemaran dari Kapal adalah upaya yang harus dilakukan Nakhoda dan/atau awak kapal sedini mungkin untuk menghindari atau mengurangin pencemaran tumpahan minyak, bahan cair beracun, muatan berbahaya dalam kemasan, limbah kotoran sewage, sampah garbage, dan gas buang dari kapal ke perairan dan udara PM 29 tahun 2014. Setidaknya ada 3 sumber terjadinya pencemaran laut yang berasal dari kapal, yaitu minyak oil, kotoran sewage, dan sampah garbage. Berdasarkan ISM-Code kapal wajib menjaga keselamatan, termasuk keselamatan lingkungan. Karenanya awak kapal wajib ikut mencegah terjadinya pencemaran dengan mematuhi prosedur yang ditetapkan. Prosedur yang dimaksud adalah prosedur pembuangan sampah, prosedur pembuangan kotoran atau limbah sanitary, prosedur pengisian bahan bakar bunker, prosedur penanggulangan tumpahan minyak. 1. Sampah garbage Sistem Manajemen Keselamatan menetapkan bagaimana sampah atau limbah di kapal dikelola. "Crew kapal harus mengetahui jenis sampah, sampah mana yang boleh dibuang ke laut, dalam bentuk seperti apa, berapa jarak dari pantai. Pembuangan sampah harus sesuai dengan prosedur Annex V Marpol," jelas Yusmizar, seorang chief officer sebuah kapal curah. "Sampah plastik, misalnya, ini jenis sampah yang DILARANG dibuang ke laut. Sampah ini dibakar atau diserahkah ke fasilitas penerima di darat. Jika dibakar, abunya boleh dibuang ke laut setelah jarak tertentu dari pantai." lanjutnya. Semua kegiatan pembuangan atau pengelolaan sampah dicatat dalam Garbage Record Book buku pembuangan sampah. 2. Kotoran sewage Pembuangan limbah ini harus sesuai dengan prosedur Annex IV Marpol. "Selama kapal berada di area pelabuhan, limbah ini dibuang ke tanki penampung sewage treatment plant. Limbah dari tanki ini boleh dibuang setelah kapal berlayar," ujar Tarsono, chief engineer. Jarak kapal minimal 4 mil dari daratan terdekat dengan kecepatan kapal 4 mil/jam atau lebih. 3. Minyak oil Got kamar mesin. Bagaimana air got kamar mesin dibuang ke laut. Air got yang terakumulasi di ruang permesinan ini mengandung minyak dan hanya boleh dibuang ke laut bila memenuhi persyaratan Annex 1 Marpol. "Air got dibuang keluar setelah melewati proses di OWS oily water separator, yaitu pesawat yang memisahkan minyak dari air sehingga kadar minyak pada air berada di batas toleransi 15 ppm. Posisi kapal minimal 12 mil dari pantai terdekat dan kegiatan pembuangan ini dicatat dalam Oil Record Book buku catatan minyak," jelas Tarsono lebih lanjut. Tumpahan minyak oil spill. Bagaimana minyak dari kapal bisa tumpah dan mencemari laut? Tumpahnya minyak ke laut berdampak langsung dan cepat terhadap ekosistem laut. Dampak langsung misalnya matinya biota laut seperti ikan. Dampak tidak langsung, ikan-ikan berpindah ke daerah lain yang aman. Migrasi atau matinya ikan merupakan kerugian bagi nelayan sekitar. Semakin luas wilayah paparan, semakin besar kerugian. Dibutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk mengembalikan keadaan lingkungan yang tercemar itu seperti keadaan semula. Tumpahan Minyak dari Kapal ke Laut Bagaimana minyak dari kapal bisa tumpah ke laut? Berikut beberapa kemungkinan yang dapat terjadi Overflow pada saat bunker atau transfer bahan bakar Selang bunker pecah Tabrakan kapal tanki minyak Kapal kandas, lambung robek tersangkut karang Overflow minyak meluap dari pipa peranginan atau putusnya selang bunker di posisi koneksi pernah terjadi. Penyebab mendasar adalah keteledoran. Prosedur bunker tidak dilaksanakan dengan benar. Tumpahan minyak akibat overflow memang masih sempat ditampung oleh safety box. Jika kapal dilengkapi dengan tanki overflow, maka minyak tumpahan akan masuk ke dalam tanki penampung. JIka tidak, tekanan pompa besar, sedang safety box relatif kecil, minyak akan tumpah ke deck dan mencari jalan keluar. Diperlukan tindakan penanggulangan yang cepat dan tepat, mematikan pompa, menyumbat lubang-lubang buangan di deck. Peristiwa tabrakan kapal tanki minyak atau kandas mencatat volume tumpahan minyak yang besar. Berikut beberapa di antaranya 1975, super tanker Showa Maru, kandas,tumpahan 3,300 ton 1987, tanker Stolt Advance, kandas, tumpahan 2,300 ton 1992, tabrakan Nagasaki Spirit vs Ocean Blessing , tumpahan 100,000 ton 1997, tabrakan tanker Oraphin Global vs tanker Evoikus, tumpahan 28,500 ton 2000, tanker Natuna Sea kandas, tumpahan 7,000 ton 2015, tabrakan MV. Thorco Cloud vs MT. Stolt Commitment , tumpahan 560 ton 2017, tabrakan tanker Wan Hai 301 vs MT. APL Denver , tumpahan 300 ton Dari berbagai sumberTragedi SS Torrey Canyon Tanker raksasa di zamannya ini, milik Barracuda Tanker Corporation yang bermarkas di Bahama, berangkat dari pelabuhan Mina Al Ahmadi, Kuwait menuju Milford Haven, Wales di barat daya Inggris. Panjang kapal 297 meter, mengangkut 120,000 ton minyak mentah. Torrey Canyon melaju dengan kecepatan penuh, tersangkut di puncak Pollard's Rock, puncak dari bukit karang bawah laut. Lambung kapal itu robek di 6 dari 18 ruang cargo. Tanggal 28 Maret 1967, Terry Canyon patah tiga bagian. Bagian haluan masuk ke laut menumpahkan sisa minyak di ruang cargo depan. Penanggulangan Tumpahan Minyak Jika terjadi tumpahan minyak di kapal, tindakan mendasar yang perlu dilakukan adalah Mencegah meluasnya tumpahan Mengangkat tumpahan Menggunakan bahan penyerap bila tumpahan tidak bisa diangkat Menggunakan bahan kimia pembersih bila diijinkan oleh otoritas setempat Membatasi tumpahan minyak Penanggulangan Pencemaran dari Pengoperasian Kapal adalah segala tindakan yang dilakukan secara cepat, tepat, dan terpadu serta terkoordinasi untuk mengendalikan, mengurangi, dan membersihkan tumpahan minyak ... untuk meminimalisasi kerugian masyarakat dan kerusakan lingkungan laut PM 29 tahun 2014. 1. SOPEP Shipboard Oil Prevention Emergency Plan SOPEP adalah pola penanggulangan keadaan darurat pencemaran minyak di kapal. Pedoman ini berisi antara lain Cara pelaporan kapan harus melapor, informasi yang disyaratkan, siapa yang dihubungi Pengendalian buangan tumpahan akibat kegiatan operasional, tumpahan akibat kecelakaan Melengkapi SOPEP, kapal harus membuat daftar tim atau stasiun pencegahan pencemaran oil pollution prevention station yang berisi siapa, di kelompok mana, bertugas apa. Contoh Kelompok pengumpul tumpahan C/O - Memimpin pengumpulan minyak, melakukan komunikasiBosun - Menebarkan oil observantJurumudi 2 - Mengumpulkan tumpahan minyak3/O - Mengolah gerak sekoci Kemudian perlu pula dibuat daftar bahan atau perlengkapan pengambil minyak material for oil removal yang ada di kapal seperti oil boom, dispersant misalnya OSD, absorbent misalnya serbuk gergaji dan pasir. Juga sebutkan perlengkapan pendukung seperti ember, gayung, sekop,dll. Data ini harus diupadate bila ada perubahaan ketersediaan. Contoh Daftar Persediaan Bahan Pengambil MinyakOil boom - NILDispersant pengurai - OSD, stok 25 liter, sisa 20 literAbsorbent penyerap - Serbuk gergaji, stok 3 karung, sisa 2 karung - Pasir, stok 3 karung, sisa 2 karung Peralatan - Prop kayu, stok 10 pcs, sisa 10 pcs - Ember, stok 2 pcs, sisa 2 pcs - Gayung, stok 2 pcs, sisa 2 pcs - Sapu lidi, stok 2 ikat, sisa 2 ikat - Busa, stok 4 pcs, sisa 4 pcs - Majun, stok 3 kgs, sisa 2 kgs Tanggal update DD/MM/YY Tanda tangan Nakhoda Sumber SOPEP for cargo ship approved Dirjen Hubla, 2004 2. Oil Spill Drill "Latihan oil spill drill pencegahan/penanggulangan tumpahan minyak perlu dilakukan agar crew tidak gagap menghadapi kejadian sebenarnya, sekaligus ikut mencegah terulangnya pencemaran yang menyebabkan matinya ikan-ikan dan kerusakan lingkungan lainnya," pesan seorang auditor pada saat audit. Demikian tentang pencemaran laut dari kapal dan upaya pencegahannya. Bacaan
Danimengatakan teknologi pengolahan sampah ini berasal dari India. "Saya lihat komponen luar pembangkit bisa dirangkai dari produk dalam negeri, seperti travo dan gas. Jadi tidak terlalu sulit direplikasi di kota lain," ujarnya. Dari 400-500 ton sampah per hari, PLTSa di TPA Mojosongo dapat menghasilkan listrik hingga 8 megawatt.
Fikri Muhammad/National Geographic Indonesia Sampah-sampah mencemari Pelabuhan Merak International Convention for the Prevention of Pollution from Ships MARPOL adalah konvensi internasional yang berisi tentang pencegahan dan pencemaran lingkungan laut oleh kapal. Konvensi ini telah diadopsi oleh dunia internasional pada 2 November 1973 dan telah menyesuaikan dengan perubahan dan penambahan di tahun-tahun selanjutnya. "MARPOL adalah salah satu koda yang harus dipenuhi setiap kapal. Kapal tidak bisa berlayar kalau tidak punya MARPOL 73," ucap Captain Solikin, General Manager ASDP Bakauheni pada National Geographic Indonesia di Pelabuhan Bakauheni. Peraturan itu tidak hanya berbicara tentang sampah dari kapal. Tapi aturan lain seperti pencemaran zat beracun, zat berbahaya dalam bentuk kemasan, limbah kapal, dan polusi udara dari kapal. "Termasuk minyak, ketika melakukan isi ulang bagaimana. Kalau tumpah gimana. Maka ada hak sipil di situ," tutur Solikin. Baca Juga Mutasi Baru COVID-19 Muncul di Beberbagai Negara, Bagaimana Bisa? MARPOL juga mengatur sampah apa saja yang bisa dibuang ke lautan, seperti sampah organik. Itu pun ada zona-zona dimana kapal bisa membuang sampah organik tersebut. "Sebenernya tidak ada yang salah dari membuang sampah organik ke laut, ada aturanya. 25 mil dari darat. Tetapi penumpang lebih baik membuang sampah yang sudah disediakan di kapal. Kemudian nanti ABK yang memilah dan memilih. Tapi sejauh ini kapal feri tidak membuang sampah di laut. Karena memang jaraknya feri dekat," ucap Mario Sardadi, CSR Manager ASDP pada National Geographic Indonesia saat melintasI Merak ke Bakauheni. Setiap sampah di kapal juga tercatat dalam Buku Catatan Sampah MARPOL 73/78 ANNEX V. Fungsinya sebagai catatan pembuangan setiap kapal. "Supaya kita tahu catatan pembuanganya seperti apa. Dari marine inspector juga audit untuk catatan sampah. Apa benar sampah ini dibuang di darat atau laut. Jadi bukti penerimaan dari kita ada, dari petugas pelabuhan ada," kata Ashani Takiudin, Mualim 4 KMP Portlink Zero pada National Geographic Indonesia saat berlayar dari Bakauheni ke Merak. Fikri Muhammad/National Geographic Indonesia Buku catatan sampah yang wajib dimiliki oleh setiap kapal. Fungsinya mencatat jumlah kapal pada setiap perjalanan. Sebuah kapal tidak diijinkan untuk berlayar jika tidak memiliki buku tersebut. Setiap bulanya akan ada rekapitulasi sampah di kapal. Melalui kuitansi-kuitansi yang diterima oleh petugas kebersihan. Untuk kapal Portlink Zero sendiri bisa menghasilkan 2 sampai 2,5 meter kubik sampah tiap harinya. Sebelum diserahkan ke pihak pelabuhan, sampah-sampah itu juga sudah dipilah berdasarkan jenis organik dan non-organik. Ashani menambahkan bahwa mayoritas sampah di kapal Portlink Zero sendiri berasal dari kantin-kantin kapal. Baca Juga Menyelisik Alasan Psikologis Seseorang Menyampah Sembarangan Pelabuhan, menurut Mario, juga menjadi muara sampah. Bukan hanya dari lautan tetapi juga dari daratan. Ia menyaksikan pada 2013 lalu di Pelabuhan Merak. Banyak sampah kasur dan kayu balok. Hal ini tidak hanya mengganggu ekosistem. Tapi juga mengganggu operasional kapal feri. "Filter pasti terganggu, profiler pasti teganggu. Saya tidak mengerti mengapa membuang kasur ke kali yang ujungnya ke laut. Kita perlu mengedukasi, bukan hanya penumpang kapal tapi juga masyarakat yang ada di daratan," ujar Mario. PROMOTED CONTENT Video Pilihan Pembuangan sampah di pelabuhan akan tercatat di buku sampah yang berisi nama kapal, tempat dan tanggal, volume sampah, dan ditandatangani oleh perwira/nakhoda kapal,” tutur Andi. “Sesuai Undang-Undang Pelayaran No. 17/2008 maka ada sanksi pidana bagi yang melakukan pembuangan limbah air balas, kotoran, dan sampah ke perairan,” tutup Andi.

Selasa, 15/Agu/2017 1146 WIB JAKARTA - Pelni menyampaikan permohonan maaf atas kejadian pembuangan sampah di tengah laut yang dilakukan salah satu anak buah kapal ABK di kapal Bukit Public Relation dan CSR Pelni Akhmad Sujadi mengungkapkan, sesungguhnya Pelni telah memiliki standar operation prosedur SOP pembuangan sampah kapal. "Pelni telah menentukan titik pembuangan sampah di pelabuhan tertentu," kata Sujadi kepada Selasa 15/8/2017.Kata dia, sampah dihimpun di kapal dan dipilah antara sampah organik dan mon organik. Setiba di pelabuhan, sampah dipindahkan ke truk untuk selanjutnya dibawa ke tempat pembuangan akhir TPA."Kami bekerjasama dengan Pemda dan perusahaan swasta untuk pembuangan sampahnya, " ujar Sujadi. omy

Pelabuhan sehingga limbah kapal berupa rninyak bekas dan sampah makanan bertebaran mengotori perairan pelabuhan 3. Bel um optimalnya pengaturan tentang kewe­ nangan dan tanggung jawab dalam pengawasan pembuangan limbah dari kapal. 4. Belum optimalnya prosedur pelayanan penanganan pembuangan limbah dari kapal secara cepat dan mudah. 5.
› Utama›Kapal Buang Sampah ke Laut,... SCREENSHOT INSTAGRAM Sebuah video amatir yang beredar di media sosial terkait Kapal Nggapulu yang membuang kantong plastik berisi sampah di laut saat berlayar 16 November 2018 dari Pelabuhan Tual menuju Banda Neira. Video diambil oleh warga Saarif KOMPAS – Praktik pembuangan sampah di laut yang hingga kini dilakukan oleh kapal-kapal penumpang – termasuk dalam hal ini Kapal Pelni – merupakan tindakan memalukan. Perusahaan pelayaran didesak melakukan perbaikan manajemen pengelolaan sampah serta menindak pelaku yang masih membuang sampah di dua-tiga hari ini, viral di media sosial, video berisi gambar seorang membuang kantong sampah berwarna hitam yang diduga kuat berisi sampah ke laut. Tampak tiga kali pelaku membuang tiga kantong besar tersebut. Selama dua-tiga hari ini, viral di media sosial, video berisi gambar seorang membuang kantong sampah berwarna hitam yang diduga kuat berisi sampah ke tersebut diambil Saarif Hidayatulah 30, penumpang Kapal Motor KM Nggapulu Pelni yang berangkat dari Fakfak Papua Barat menuju Tanjung Priok Jakarta. Menurut Saarif yang dihubungi Rabu siang, video tersebut diambil pada tanggal 16 November 2018 sekitar pukul dalam perjalanan dari Pelabuhan Tual menuju Banda itu, ia bersama anak dan isterinya yang sedang hamil, keluar dari ruang penumpang menuju dek untuk menghirup udara segara. Namun saat memandang sekeliling, ia melihat seorang membuang kantong sampah berwarna hitam di dek hal ini dilakukan saat dari kapal terdengar imbauan kepada penumpang agar membuang sampah pada tempatnya. “Saya teringat cerita teman yang kerja mati-matian di konservasi laut, tapi kok seenaknya saja ini dikotori. Langsung saja saya ambil videonya,” kata Saarif yang dihubungi sedang dalam perjalanan menuju teringat cerita teman yang kerja mati-matian di konservasi laut, tapi kok seenaknya saja ini dikotori. Langsung saja saya ambil itu saja, ia menyaksikan sedikitnya lima kantong sampah yang dibuang dan hanya terekam pembuangan 3 kantong. Video ini diberikan kepada kawannya yang bekerja di bidang konservasi laut tersebut. Tak berapa lama video diunggah di media ini semakin menohok praktik buruk pengelolaan sampah Indonesia di darat dan di laut. Apalagi kemarin, di Wakatobi, seekor paus sperma remaja beukuran 9,5 meter mati dengan kondisi dalam perut berisi 9,5 kilogram sampah yang didominasi sampah KOMUNITAS KELAUTAN DAN PERIKANAN WAKATOBI/ALFI Seekor bangkai paus yang mulai membusuk ditemukan terdampar di perairan Kapota di Pulau Wangi-wangi, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Senin 19/11/2018. Di dalam perut mamalia laut ini ditemukan sampah ini pun mengundang kemarahan meski dari pihak Pelni akun Pelni162 yang telah di-mention telah memberikan jawaban. “Selamat siang TemanPelni, perihal permasalahan tsb sedang dalam proses investigasi dan PT Pelni tidak pernah memperbolehkan sampah dibuang ke laut dan sudah ada SOP untuk pengelolaan sampah di atas kapal. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya,” demikian jawaban akun secara terpisah, Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI Persero Ridwan Mandaliko mengatakan, kasus pembuangan sampah di laut di KM Nggapulu sedang diinvestigasi oleh manajemen Pelni. "Menurut aturan perusahaan, tidak boleh membuang sampah di laut. Sampah mempunyai perlakuan tersendiri," kata pembuangan sampah di laut di KM Nggapulu sedang diinvestigasi oleh manajemen Pelni. Menurut aturan perusahaan, tidak boleh membuang sampah di mengatakan telah dihubungi PT Pelni dan memintanya menginfokan waktu kejadian dan nomor tiketnya. “Sudah saya fotokan tiket saya dan saya kirim ke nomor yang menghubungi saya dari Pelni,” kata Sejumlah pihak ragu dengan keseriusan PT Pelni menindaklanjuti kasus ini. Pada testimoni warganet, mereka berulang kali melihat praktik serupa pada jalur pelayaran dan kapal yang berbeda. “pelni162 tanggapan maaf lo copas doang bos,” komen akun akun pun me-mention akun resmi kementerian seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan KKP, Kementerian Koordinator Kemaritiman, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Kementerian Perhubungan. Tak sedikit warganet yang meminta Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan agar menenggelamkan kapal yang membuang sampah di menjelasakan tentang langkah pemerintah dalam penanganan sampah plastik di laut kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Rabu 21/11/2018 siang, Susi mengatakan, KKP mengimbau supaya semua tidak membuang sampah sembarangan. “Kita juga melakukan program-program dalam rangka pembersihan sampah dan terus-menerus sosialisasi ke masyarakat,” mengimbau supaya semua tidak membuang sampah sembarangan. Kita juga melakukan program-program dalam rangka pembersihan sampah dan terus-menerus sosialisasi ke program yang dikerjakan KKP antara lain mengadakan “Gerakan Bersih Pantai dan Laut” yang dilaksanakan di 73 titik pantai dan laut Indonesia seperti di Pantai Oesapa Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Hal ini dilakukan sekaligus menandai Our Ocean Conference 2018, saat Indonesia menjadi tuan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan ketika ditanyakan kebijakan pemerintah untuk mengatasi sampah plastik ini di Bogor kemarin, hanya mengatakan akan mempercepat program-program yang sudah ada tanpa menunjukkan program konkret yang disiapkan untuk menghentikan sampah plastik di laut kasus pertamaPenelusuran Kompas, kejadian pembuangan sampah oleh Pelni pernah ramai di publik saat diunggah 13 Agustus 2018. Saat itu pembuangan sampah ke laut dilakukan Kapal Bukit Raya dari Tanjung Priok Jakarta menuju Natuna Kepulauan Pelni mengakui pembuangan sampah ke laut di Kapal Bukit Raya ini dan menyatakan hal itu dilakukan petugas alih daya serta berjanji memberikan teguran keras pada perusahaan mitra. "Atas kejadian ini PT Pelni menyatakan penyesalan dan telah memberikan perhatian khusus dengan memberi teguran keras kepada perusahaan mitra atas perilaku pegawainya yang tidak menaati prosedur PT Pelni dalam menangani sampah kapal sesuai SOP yang meminta maaf," pernyataan Pelni melalui akun resminya saat Pelni mengakui pembuangan sampah ke laut di Kapal Bukit Raya ini dan menyatakan hal itu dilakukan petugas alih mengatakan, aturan yang diterapkan Pelni berdasarkan regulasi yang diadopsi Pelni dari aturan pelayaran dunia. "Ada beberapa aturan yang terkait dengan penanganan sampah di kapal. Antara lain SOLAS Chapter IX tentang Keselamatan Kapal dan Pencegahan Pencemaran Lingkungan maritim, revisi Marpol Annex V tanggal 15 Juli 2011 tentang Pencegahan Polusi dari Sampah Kapal," kata itu ada juga UU Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Instruksi Direktur Operasi Tahun 2014 Tentang Manajemen Pembuangan sampah kapal, dan Instruksi Direktur Armada & Teknik tahun 2015 tentang Pencegahan Pencemaran Oleh Sampah."Inti dari peraturan-peraturan tersebut yaitu pembuangan sampah ini harus sudah dikelola baik, dan dipisahkan yang organik dan non organik," kata dia.NINA SUSILO/M CLARA WRESTI/BM LUKITA GRAHADYARINI
.
  • guwv0jvkq7.pages.dev/365
  • guwv0jvkq7.pages.dev/84
  • guwv0jvkq7.pages.dev/117
  • guwv0jvkq7.pages.dev/313
  • guwv0jvkq7.pages.dev/168
  • guwv0jvkq7.pages.dev/36
  • guwv0jvkq7.pages.dev/369
  • guwv0jvkq7.pages.dev/348
  • guwv0jvkq7.pages.dev/109
  • prosedur pembuangan sampah di kapal